kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,58   6,98   0.70%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GoTo Mau Public Expose, 5 Layanan Ini Jadi Jurus Kejar Profit


Rabu, 07 Desember 2022 / 16:09 WIB
GoTo Mau Public Expose, 5 Layanan Ini Jadi Jurus Kejar Profit


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - Jakarta - Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyampaikan beberapa perkembangan dari layanan terbaru yang menjadi bagian dari strategi mempercepat jalan perusahaan menuju profit.

Perusahaan juga menyampaikan intisari dari kinerja kuartal III-2022 yang di atas ekspektasi pasar.

Informasi ini disampaikan induk Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial (GTF) ini kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui dokumen sebagai penjelasan kepada investor publik dalam rangka gelaran Paparan Publik Insidentil (Incidental Public Expose) yang akan digelar Kamis besok (8/12/2022) di Jakarta, pukul 14.00-15.30 WIB.

Di dalam dokumen, manajemen GoTo menjelaskan bahwa beberapa inovasi produk dan layanan di tahun ini akan mendorong bisnis perusahaan lebih bertumbuh lagi.

Pertama ada GoPay Coins atau program reward berupa poin penghargaan yang meningkatkan loyalitas konsumen ekosistem Grup GoTo, dan bisa dimanfaatkan untuk lintas layanan dalam ekosistem. Sejak diluncurkan, sebanyak 21% konsumen sudah pernah menggunakan GoPay Coins. Kemudian ada Gopaylater Cicil, layanan pembayaran dengan sistem cicil di platform Tokopedia yang dapat mendorong jumlah transaksi. Saat ini, tercatat sudah tersedia untuk 4 juta pengguna yang tergabung di whitelist.

Lalu ada GoTransit, yaitu layanan hasil kerja sama Gojek dengan Kereta Commuter Indonesia (KCI), anak usaha PT KAI (Persero). Di dalam dokumen tertera bahwa layanan pembelian tiket kereta Commuter Line langsung lewat aplikasi Gojek ini mampu berkontribusi ke seluruh penjualan tiket digital KCI (per September 2022) mencapai 74%.

Selebihnya ada Plus by GoTo, layanan pengiriman berlangganan dengan manfaat tambahan bagi jutaan konsumen Tokopedia yang saat ini digunakan lebih dari 50.000 konsumen. Terakhir adalah GoFood Hemat, layanan pesan antar makanan lebih hemat yang menyasar konsumen yang lebih price-sensitive, secara agregat dalam radius 2 km.

Manajemen GoTo menjelaskan bahwa melalui inovasi produk dan fokus pada konsumen setia tersebut, perusahaan mencatatkan pertumbuhan bisnis yang berkualitas. Selain itu, perusahaan juga mendorong efisiensi secara menyeluruh untuk operasional bisnis yang lebih optimal.

“GoTo terus melanjutkan rasionalisasi insentif dan lebih efisien dalam pemasaran produk. Upaya efisiensi yang telah dan terus dilakukan melalui 130 inisiatif optimalisasi beban lintas fungsi,” tulis manajemen GoTo, dalam dokumen yang dikutip dari BEI, Rabu ini (7/12/2022).

Kinerja kuartal 3-2022 dinilai on-track

Sebelumya GoTo telah merilis kinerja bisnis 3 bulan hingga September 2022 (Q3-2022),  yang mana nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) naik 33% menjadi Rp 161 triliun dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy), dengan pendapatan bruto juga naik 30% menjadi Rp 5,9 triliun.

Total selama 9 bulan tahun ini, GTV GoTo menembus Rp 451,47 triliun dari periode yang sama tahun tahun lalu Rp 324,94 triliu (proforma), naik 38,94%, sedangkan pendapatan kotor juga naik 42,01% menjadi Rp 16,63 triliun dari sebelumnya Rp 11,71 triliun (proforma).

Tiga lini utama bisnis GoTo yakni Gojek, Tokopedia, dan GTF juga membukukan kinerja solid di 3 bulan hingga September 2022.

Layanan on-demand via Gojek mencatatkan GTV sebesar Rp 15,7 triliun naik 24% yoy, sementara pendapatan bruto Gojek Rp 3,5 triliun, naik 31% yoy. Nilai GTV dari layanan e-commerce lewat Tokopedia naik 15% yoy menjadi Rp 69,9 triliun, dan pendapatan bruto juga tumbuh 27% yoy menjadi Rp 2,2 triliun. 

Sementara itu GTV dari lini teknologi keuangan atau financial technology (fintech) melalui GTF (termasuk di dalamnya Gopay) mencapai Rp 97,1 triliun, melesat 78% yoy, dan pendapatan bruto nik 48% yoy menjadi Rp 400 miliar.

Secara umum pertumbuhan bisnis GoTo dinilai masih on-track menuju profitabilitas oleh beberapa analis dan sekuritas global,  salah satunya riset PT Macquarie Sekuritas Indonesia di September lalu. Sekuritas asal Australia ini memproyeksikan lini bisnis fintech melalui GTF akan bertumbuh seiring dengan tingginya frekuensi penggunaan dan penetrasi layanan beli sekarang bayar nanti alias buy now pay later (BNPL).

“Kami mengharapkan pertumbuhan yang kuat untuk lini bisnis fintech, mengingat frekuensi penggunaan dan penetrasi BNPL yang lebih tinggi,” kata Ari Jahja dan Akshay Sugandi, analis Macquarie, dalam risetnya.

Sementara dalam riset publikasi 23 November, analis UOB Kay Hian Stevanus Juanda juga sudah mengungkapkan bahwa GoTo juga aktif memulai inisiatif melakukan penghematan biaya. Strategi efisiensi ini diharapkan dapat mendorong perusahaan mencapai margin kontribusi positif di Q4-2023 dan membukukan EBITDA positif 12-18 bulan setelahnya.

Sebagai informasi, PE Insidentil akan digelar Kamis besok pukul 14.00-15.00 WIB di mana investor publik bisa mendaftar untuk mengikuti secara online di alamat ini http://bit.ly/PubexGoto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×