Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu lini usaha PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yakni PT Tokopedia mencoba menancapkan kukunya di bisnis e-commerce. Ini berkat sokongan investasi Tiktok Pte Ltd.
Investasi tersebut menjadikan Tiktok sebagai pengendalian Tokopedia. Di sisi lain, GOTO bakal mendapatkan berkah dari biaya layanan e-commerce, sekaligus menurunkan beban.
Sekretaris Perusahaan GOTO, Koesoemohadiani, menuturkan, jika transaksi dengan Tiktok selesai, GOTO bakal menerima biaya layanan e-commerce dari Tokopedia yang akan dibayarkan secara kuartalan.
Baca Juga: Bos GOTO Kembali Borong Saham LQ45 Ini, Investor Receh Perlu Beli Atau Tahan?
"Ini biaya secara kuartalan yang dibebankan atas layanan khusus sesuai persetujuan para pihak," kata perempuan yang biasa dipanggil Diani itu, Kamis (14/12).
Dia menjabarkan biaya layanan e-commerce ini merupakan hasil dari biaya yang disetujui berdasarkan gross merchandise value (GMV) dari entitas Tokopedia. GMV merupakan nilai total bayar dagangan yang terjual melalui situs atau aplikasi dalam periode waktu tertentu.
GMV ini dihitung sebelum pengurangan biaya atau beban. "Biaya e-commerce ini langsung berkontribusi pada EBITDA GOTO," ucap Diani.
Pada kuartal III-2023, GMV inti Tokopedia mencapai US$ 2,9 miliar. Dus, GOTO diperkirakan akan memperoleh biaya layanan senilai US$ 11,4 juta. Setiap kuartal GOTO akan memperoleh Rp 178,17 miliar dengan asumsi nilai tukar rupiah di Rp 15.629 per dolar Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Bisnis E-Commerce GOTO Makin Kuat Berkat TikTok, Bagaimana Rekomendasi Sahamnya?
Equity Research Analyst Mirae Asset Sekuritas, Christopher Rusli menuturkan prospek GOTO ke depan akan didukung lima sentimen.
Pertama, ia memproyeksikan Tokopedia akan merebut pangsa pasar e-commerce 40%-50% di Indonesia. Shopee masih menjadi penguasa dengan porsi 36%. Menyusul Tokopedia 35%. Tiktok Shop baru memiliki pangsa 5%.
Kedua, keuangan yang lebih fleksibel. Ketiga, keuntungan dari penjualan live karena pengguna TikTok di Indonesia tertinggi kedua di dunia.
Keempat, potensi cross selling 125 juta pengguna Tiktok untuk layanan dan produk lain GOTO. Kelima , beban Tokopedia yang tidak terkonsolidasi ke GOTO.
Baca Juga: Patrick Walujo Kembali Borong Saham GOTO, Segini Nilainya
Equity Research Analyst Samuel Sekuritas, Farras Farhan menilai, investasi TikTok ke Tokopedia akan membuat GOTO lebih fokus pada Goto Financial.
Samuel Sekuritas menaikkan peringkat GOTO dari hold menjadi buy dengan target harga di Rp 120. Sementara Mirae Asset Sekuritas melakukan review untuk rekomendasi target harga GOTO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News