Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus menunjukkan perbaikan kinerja. Ini tercermin dari penyusutan rugi bersih yang ditanggung GOTO.
Sepanjang periode Januari–September 2023, GOTO mencatatkan rugi yang diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp 9,54 triliun. Ini membaik dari rugi sebesar Rp 20,31 triliun per September 2022.
Penurunan kerugian itu diraih seiringan dengan menyusutnya beban-beban yang ditanggung GOTO. Jumlah biaya dan beban yang dipikul GOTO mencapai Rp 19,31 triliun atau turun 37,15% secara tahunan.
Dari sisi top line, pendapatan bersih GOTO ikut tumbuh 31,89% secara year on year (yoy) dari Rp 7,96 triliun per kuartal III-2022 menjadi Rp 10,51 triliun per September 2022.
Baca Juga: Beban Tergerus, Rugi Bersih GOTO Capai Rp 9,54 Triliun
Direktur Keuangan GoTo Jacky Lo menuturkan pencapaian tersebut didorong oleh efisiensi beban operasional dengan mengurangi redudansi beserta pemanfaat teknologi untuk menekan biaya.
Namun, Jacky melihat adanya kompetisi yang semakin tekanan. GOTO memproyeksikan pertarungan ini akan terus berlanjut.
"Kami akan merespons hal ini dengan prinsip kehati-hatian, seiring upaya kami menyeimbangkan pertumbuhan dengan profitabilitas," jelas dia, Senin (30/10).
Untuk bisa memenangkan pertarungan itu, GOTO berencana untuk berinvestasi pada teknologi kecerdasaan buatan alias Artificial Intelligence (AI) generatif.
Patrick Walujo, Direktur Utama GoTo menjelaskan, teknologi itu akan membantu GOTO untuk mengembangkan berbagai ragam produk agar bisa menghasilkan monetisasi.
Namun, Patrick tak menutup mata karena memaksimalkan teknologi AI ini perlu investasi atau biaya yang tinggi. Untuk itu, GOTO masih terus bereksperimen.
"Kami masih bereksperimen dengan dengan itu. Namun dari segi kemampuan, kami yakin sudah memilikinya," kata dia dalam earnings call.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News