kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Goldman pangkas valas emerging, rupiah terdalam


Jumat, 23 Agustus 2013 / 20:43 WIB
Goldman pangkas valas emerging, rupiah terdalam
ILUSTRASI. Film Wild Child, merupakan salah satu film bertema chick flick dan coming of age yang menjadii populer di tahun 2000an.


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Goldman Sachs memangkas prediksi nilai mata uang Asia. Dalam hasil risetnya yang dirilis hari ini (23/8), bank investasi asal AS ini menurunkan prediksi untuk target 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan ke depan atas ringgit Malaysia, baht Thailand, dan rupiah Indonesia.

Ketiga mata uang tersebut, bersama-sama dengan mata uang lainnya di emerging market, telah mengalami tekanan hebat beberapa waktu terakhir akibat isu penurunan nilai stimulus AS.

Menurut Goldman, rupiah akan menjadi mata uang emerging yang terpukul paling dalam akibat hengkangnya dana asing dari negara tersebut.

Goldman sendiri memprediksi rupiah akan melemah ke posisi 11.800 per dollar AS pada tahun depan. Padahal, target sebelumnya, Goldman memprediksikan rupiah di level 10.500. Prediksi revisi tersebut melemah 9% dari level saat ini yaitu 10.830.

"Secara umum, tekanan terhadap rupiah masih akan berlanjut untuk jangka pendek jika tingkat inflasi terus menanjak dalam beberapa bulan ke depan. Apalagi jika ditambah prospek pemangkasan stimulus oleh the Fed," jelas Goldman.

Catatan saja, tingkat inflasiĀ  tahunan Indonesia melonjak menjadi 8,61% pada Juli.

Sebagai respon, Bank Indonesia (BI) sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin tahun ini menjadi 6,5%. Namun, langkah ini tak berpengaruh banyak terhadap pelemahan rupiah.

Goldman meramal, BI akan kembali menaikkan suku bunga pada September sebagai upaya untuk mencegah pelemahan rupiah lebih dalam. Namun, langkah ini juga dirasa belum cukup.

Sementara itu, Goldman memprediksi ringgit Malaysia akan melemah menjadi 3,4 per dollar AS dalam tiga bulan ke depan. Angka tersebut lebih rendah 3% dari level sekarang dan lebih rendah dari prediksi sebelumnya yakni 3,2%.

Sedangkan prediksi terbaru untuk baht Thailand adalah 32 per dollar, lebih rendah 4% dari posisi prediksi sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×