kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,33   -18,40   -1.99%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Golden Plantation bisa raup Rp 540 miliar dari IPO


Selasa, 25 November 2014 / 19:18 WIB
Golden Plantation bisa raup Rp 540 miliar dari IPO
ILUSTRASI. Fitur channel di WhatsApp.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Edy Can


JAKARTA. PT Golden Plantation berencana menawarkan saham ke publik. Dari hajatan penawaran saham perdana ini, perusahaan perkebunan kelapa sawit ini berpotensi meraup dana segar sebesar Rp 540 miliar.

Golden Plantation berencana menawarkan 800 juta saham baru ke publik. Harga saham baru tersebut berkisar Rp 250 per saham hingga Rp 300 per saham. Bila seluruh saham tersebut terjual, Golden Plantation berpotensi meraup dana sebesar Rp 200 miliar hingga Rp 240 miliar.

Selain dari saham, Golden Plantation juga berencana menerbitkan waran. Penerbitan waran ini untuk memikat para investor. Total waran yang diterbitkan mencapai satu miliar waran.

Jumlah itu setara dengan 35% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham disampaikan. Setiap pemegang empat saham baru berhak memperoleh lima waran seri I

Harga pelaksanaan waran sama seperti harga saham initial public offering (IPO) perseroan. Jika seluruh pemegang waran mengeksekusinya menjadi saham maka potensi dana yang bisa diraih dari penerbitan waran ini mencapai Rp 250 miliar-Rp 300 miliar. Dengan demikian, secara total, Golden Plantation berpotensi meraup dana  sebesar Rp 540 miliar.

Hanya, Golden Plantation belum menentukan penggunaan dana hasil eksekusi waran tersebut. "Kemungkinan akan digunakan untuk keperluan operasional kami," ujar Sekretaris Perusahaan Golden Plantation Noor Vito Priyantomo, Selasa (25/11).

Waran seri I Golden Plantation berjangka waktu tiga tahun, mulai dari 23 Desember 2015 sampai 20 Desember 2018. Sementara itu, 68% dana hasil penerbitan saham perdana mayoritas akan digunakan untuk mengakuisisi dua perusahaan sawit dan sisanya untuk modal kerja.

Kedua perusahaan itu adalah Balilangu Capital Investment (BCI) dan PT Persada Alam Hijau (PAH). Nilai akuisisi 77,5% saham BCI sebesar Rp 46 miliar. Sedangkan, nilai akuisisi PAH mencapai 84,02 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×