kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,51   -5,84   -0.63%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GMTD fokus menggarap Indonesia Timur


Sabtu, 09 April 2011 / 13:55 WIB
GMTD fokus menggarap Indonesia Timur


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Edy Can

TANGERANG. PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) optimistis mampu mencetak penjualan tinggi pada tahun ini. Pengelola kota mandiri Tanjung Bunga, Makassar, itu menargetkan penjualan 2011 tumbuh 20%-30% daripada penjualan 2010.

Tanjung Bunga yang diklaim sebagai satu-satunya kota mandiri di kawasan Indonesia Timur menguasai lahan seluas 1.000 hektare (ha). Dari jumlah itu, GMTD telah membebaskan 632 ha lahan, dan 400 ha diantaranya sudah dikembangkan. Hingga akhir tahun lalu, sudah berdiri 2.329 unit rumah dan 1.529 kaveling di Tanjung Bunga.

Kinerja keuangan GMTD sepanjang 2010 cukup bagus. Penjualannya meningkat 87% menjadi Rp 118 miliar. Laba bersih GMTD melonjak 104% menjadi Rp 27 miliar. "Realisasi penjualan tahun lalu jauh melampaui target, yang diprediksi tumbuh 20%-30%," kata Direktur GMTD Citra Yohandra kepada KONTAN di Tangerang, Jumat (8/4).

Penjualan terbesar anak perusahaan Grup Lippo ini berasal dari rumah dan kaveling, yaitu masing-masing sebesar 69% dan 27% total penjualan. Sisanya dari kontribusi fasilitas komersial.

GMTD menyasar seluruh lapisan masyarakat di Makassar. Harga rumah yang ditawarkan mulai dari paling murah Rp 60 juta per unit hingga paling mahal Rp 4 miliar per unit. "Pasar yang paling gemuk yang middle, yaitu harganya Rp 200 juta-Rp 260 juta dan Rp 300 juta-Rp 500 juta," ungkap Citra.

Hunian di Tanjung Bunga tidak hanya diminati warga Makassar. Ada pula pembeli dari kawasan Indonesia Timur seperti Papua untuk kebutuhan investasi. Sejak 2009 hingga tahun ini, harga satu unit rumah di Tanjung Bunga sudah naik 60%-70%. Kenaikannya bahkan bisa mencapai 100% di secondary market.

Selain residensial, GMTD juga mengembangkan kawasan komersial di Tanjung Bunga, persisnya di pesisir Pantai Akkarena seluas 20 ha dan panjang garis pantai 850 meter. Taman hiburan Trans Studio Makassar juga berdiri di wilayah itu. Ada pula dua mal, Trans Mall dan Global Trade Center (GTC). Bedanya, yang pertama menyasar segmen pasar menengah ke atas dengan merek-merek internasional. Mal kedua menyasar pasar lebih rendah.

GMTD akan terus membangun hunian baru. Menurut Citra, perusahaannya pada tahun ini akan fokus menggarap lahan seluas 60 ha untuk segmen pasar menengah ke bawah. Harga jualnya ditawarkan di rentang Rp 200 juta-Rp 280 juta per unit.

Selain itu, sejumlah fasilitas komersial pun tengah disiapkan. Proyek-proyek yang dalam proses pembangunan antara lain Siloam Hospital, Kidszona, Waterboom, dan Sea World.

Siloam Hospital, Kidszona, dan Waterboom ditargetkan dibuka tahun ini, sementara Sea World baru beroperasi tahun depan. Nilai investasi proyek Siloam Hospital senilai US$ 26 juta dam Kidszona senilai Rp 70 miliar. Adapun Waterboom dan Sea World masing-masing menelan biaya Rp 50 miliar-Rp 60 miliar.

Manajemen GMTD tidak menyebutkan berapa belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk membiayai ekspansi tahun ini. "Yang pasti semuanya dari kas internal," kata Citra. Berdasarkan laporan keuangan GMTD per 31 Desember 2010, kas dan setara kas perusahaan senilai
Rp 40,5 miliar. GMTD belum berniat menerbitkan saham baru atau obligasi untuk menghimpun pendanaan.

Kawasan timur Indonesia menyimpan potensi luar biasa di berbagai sektor, termasuk komoditas. Ekonomi Makassar tahun lalu tumbuh 9,2%, jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional 6,3%. Pertumbuhan ekonomi Makassar tahun ini diprediksi menyentuh 10%. "Komoditas andalannya adalah coklat, rumput laut, dan kelapa sawit," kata Citra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×