kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.868   74,00   0,46%
  • IDX 7.162   0,64   0,01%
  • KOMPAS100 1.096   2,00   0,18%
  • LQ45 871   -0,64   -0,07%
  • ISSI 217   0,83   0,38%
  • IDX30 445   -1,15   -0,26%
  • IDXHIDIV20 538   -2,37   -0,44%
  • IDX80 126   0,23   0,18%
  • IDXV30 135   -0,38   -0,28%
  • IDXQ30 148   -0,60   -0,40%

GIAA Tambah Frekuensi Penerbangan dari Singapura, Bangkok, Seoul dan Hong Kong


Rabu, 17 Mei 2023 / 11:55 WIB
GIAA Tambah Frekuensi Penerbangan dari Singapura, Bangkok, Seoul dan Hong Kong
ILUSTRASI. Pekerja membongkar muat kargo dari pesawat Garuda Indonesia setibanya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (22/5/2021). ANTARA FOTO/Ampelsa/wsj.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai nasional Garuda Indonesia terus memperkuat komitmennya untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata nasional yang turut diselaraskan dengan akselerasi kinerja secara berkelanjutan. 

Hal tersebut yang salah satunya dilakukan melalui peningkatan frekuensi penerbangan internasional menuju Jakarta sebagai salah satu pintu masuk utama berbagai destinasi wisata unggulan di Indonesia. 

Melalui peningkatan frekuensi tersebut, Garuda Indonesia mulai menambah kapasitas layanan penerbangan pada sejumlah rute penerbangan internasional tujuan Jakarta yaitu:  Bangkok - Jakarta pp menjadi 7 kali (dari sebelumnya 4 kali) per minggu;  Incheon - Jakarta pp menjadi 3 kali (dari sebelumnya 2 kali) per minggu; dan  Hong Kong - Jakarta pp menjadi 6 kali (dari sebelumnya 5 kali) per minggu.

Selain itu, peningkatan frekuensi penerbangan juga akan turut dikontribusikan oleh pengoperasian Shanghai - Jakarta pp sebagai rute penerbangan baru Garuda Indonesia, yang akan dilayani sebanyak 2 kali per minggu mulai 17 Mei 2023 nanti.

Baca Juga: Proyek Smelter Alumunium Adaro Minerals (ADMR) Raih Pinjaman Sindikasi

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan bahwa peningkatan frekuensi tersebut merupakan langkah Garuda Indonesia sebagai national flag carrier dalam menjawab momentum pertumbuhan industri perjalanan dunia, dengan mempertimbangkan outlook performa rute penerbangan dan pertumbuhan demand penumpang di tahun 2023 yang menunjukkan tren positif. 

“Penambahan frekuensi ini selain merupakan langkah adaptif kami dalam menyesuaikan operasional penerbangan kami dengan demand masyarakat namun juga merupakan upaya kami untuk mendukung pertumbuhan industri pariwisata nasional dengan menjembatani wisatawan mancanegara untuk menuju berbagai destinasi prioritas melalui kehadiran layanan transportasi udara langsung antarnegara yang aman dan nyaman," papar Irfan, melalui keterangan resmi, Rabu (17/5). 

Melalui peningkatan frekuensi penerbangan di berbagai rute internasional tersebut, serta optimalisasi frekuensi penerbangan yang terus dilakukan di sejumlah rute domestik, maka Garuda Indonesia akan mengoperasikan sedikitnya 28 ribu penerbangan pada Juni 2023 mendatang. 

Angka tersebut turut merepresentasikan optimisme atas akselerasi kinerja operasional Garuda Indonesia, setelah Perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan jumlah penerbangan sebesar 87,75% dari 7.215 penerbangan pada Kuartal I 2022 menjadi 13.546 penerbangan pada Kuartal I 2023.

Irfan menambahkan dengan dilayaninya penerbangan langsung internasional dari dan menuju Jakarta sebagai salah satu pintu masuk utama menuju Indonesia Garuda Indonesia mengharapkan dapat mengoptimalkan perannya untuk menjembatani wisatawan mancanegara yang ingin mengunjungi berbagai destinasi wisata unggulan nasional yang terhubung langsung dengan layanan penerbangan Garuda Indonesia. 

Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) Sebut Bisnis Sawit Lebih Menantang pada 2023

“Meningkatnya frekuensi penerbangan ini turut menjadi proyeksi optimisme kami terhadap outlook kinerja Garuda Indonesia ke depannya, yang akan terus kami akselerasikan melalui penyelarasan basis kapasitas alat produksi dengan demand pasar, baik penumpang maupun kargo, di tengah kembali terbukanya akses ke berbagai negara," kata dia.

"Dengan demikian, selain memaksimalkan potensi kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, peningkatan frekuensi penerbangan ini diharapkan akan turut pula mendukung pengembangan serta daya saing produk daerah, UMKM, dan komoditas ekspor unggulan nasional kita," tutup Irfan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×