kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,61%
  • IDX 6.787   -120,00   -1,74%
  • KOMPAS100 980   -16,66   -1,67%
  • LQ45 754   -11,11   -1,45%
  • ISSI 221   -4,23   -1,88%
  • IDX30 391   -6,58   -1,66%
  • IDXHIDIV20 457   -9,06   -1,95%
  • IDX80 110   -1,76   -1,57%
  • IDXV30 113   -1,97   -1,71%
  • IDXQ30 126   -2,46   -1,91%

Gelar IPO, Diastika Biotekindo (CHEK) Bidik Pertumbuhan Kinerja Hingga 20%


Senin, 23 Juni 2025 / 15:30 WIB
Gelar IPO, Diastika Biotekindo (CHEK) Bidik Pertumbuhan Kinerja Hingga 20%
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym. Diastika Biotekindo (CHEK) mengincar dana segar hingga Rp 114,10 miliar melalui Initial Public Offering (IPO).


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan distributor alat kesehatan, PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) mengincar dana segar hingga Rp 114,10 miliar melalui gelaran penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). 

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan pada Sabtu (21/6), calon emiten yang akan memakai kode CHEK menawarkan maksimal 815 juta saham atau setara dengan 20,04%. 

CHEK memasukan harga penawaran awal atau bookbuilding di rentang Rp 120–Rp 140 per saham. Alhasil, CHEK berpotensi meraup dana segar kisaran Rp 97,80 miliar hingga Rp 114,10 miliar. 

Baca Juga: Solusi Sinergi Digital (WIFI) Gelar Right Issue senilai Rp5,89 Triliun,Ini Jadwalnya

Direktur Utama Diastika Biotekindo Yoshua Raintjung menyampaikan, rencana IPO ini merupakan strategi CHEK untuk memperkuat struktur pendanaan dan meningkatkan tata kelola. 

Seluruh dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional CHEK, antara lain pembelian barang dagang, biaya angkut hingga biaya sewa. 

Adapun penambahan modal kerja itu sehubungan dengan rencana CHEK untuk ikut serat dalam beberapa proyek pengadaan program oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan estimasi nilai Rp 100 miliar yakni, SIHREN (Strengthening Indonesia’s Healthcare Referral Network), SOPHI (Strengthening of Primary Healthcare in Indonesia) dan InPLUS (Indonesia – Public Laboratory System Strengthening).

Yoshua bilang dengan strategi ekspansi dalam produksi dan distribusi Alat Kesehatan Dalam Negeri usai pasca penawaran umum perdana saham, CHEK optimistis bisa mencetak pertumbuhan kinerja hingga double digit. 

“Dengan peluncuran Instrument dan DB-Xact series sebagai pengembangan reagen lokal bersertifikasi TKDN, kami melihat potensi pertumbuhan tahunan sebesar 10%–20% ke depan,” jelasnya, Senin (23/6).

Baca Juga: Pancaran Samudera Transport (PSAT) Bidik Rp 200 Miliar Lewat IPO

Selanjutnya: Konflik Iran dan Israel Picu Lonjakan Harga Minyak dan Ancaman Inflasi Global

Menarik Dibaca: Coba Metode Pembersihan 6/10, Begini Cara Bertahan di Rumah Sepanjang 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×