kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

GBP/USD terdongkrak kesepakatan terkait Brexit


Minggu, 25 Maret 2018 / 14:50 WIB
GBP/USD terdongkrak kesepakatan terkait Brexit
ILUSTRASI. Uang poundsterling Inggris - dollar


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimisme pelaku pasar terhadap pencapaian kesepakatan antara Inggris dan Uni Eropa dalam perjanjian Brexit menguntungkan posisi poundsterling. GBP berhasil menyalip dollar AS pada akhir pekan lalu. Keunggulan poundsterling terhadap greenback diperkirakan berlanjut pada awal pekan nanti.

Mengutip Bloomberg, pasangan GBP/USD naik 0,26% ke level 1,4132 pada penutupan perdagangan Jumat (23/3) lalu.

Muhammad Barkah, Kepala Koordinator Riset Rifan Financindo Berjangka menyampaikan, poundsterling sebenarnya sudah mengalami tren penguatan di hadapan dollar Amerika Serikat. Ini terbukti pada awal pekan lalu, ketika pasangan GBP/USD mampu menembus level 1,4000 untuk pertama kali dalam sebulan terakhir.

Ia menyebut, penguatan GBP banyak dipengaruhi oleh meningkatnya optimisme para pelaku pasar setelah terjadinya kesepakatan antara Inggris dan Uni Eropa terkait perjanjian Brexit. Salah satu bentuk kesepakatan tersebut adalah Inggris akan tetap menjadi anggota Uni Eropa, namun tanpa memiliki hak suara hingga 2020 mendatang. Adapun Irlandia Utara yang merupakan bagian Britania Raya akan tetap menjadi wilayah pabean Uni Eropa.

“Hal ini diyakini para pelaku pasar tidak akan memberikan dampak negatif bagi perekonomian Inggris secara umum,” tutur Barkah, Sabtu.

Selain itu, poundsterling semakin di atas angin setelah keputusan hasil rapat Bank of England (BoE) yang akan melakukan kebijakan pengetatan moneter paling cepat pada Mei mendatang.

Sementara, dollar AS tengah mengalami tekanan pasca pengumumuman kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserves pada Rabu (21/3) waktu setempat. Kenaikan tersebut membuat indeks dollar AS mencatat level terendah dalam sebulan terakhir.

Barkah bilang, hal tersebut tidak lepas dari menurunnya ekspektasi pelaku pasar setelah The Fed memutuskan hanya akan menaikan suku bunga acuan AS sebanyak dua kali lagi pada tahun ini.

Terlepas dari itu, para pelaku pasar masih menantikan pidato dari anggota Federal Open Market Committee (FOMC) New York dan Atlanta, yakni William Dudley dan Raphael Bostic pasca kenaikan suku bunga acuan. Pidato akan dilakukan pada awal pekan nanti.

Dari Inggris, belum ada data ekonomi berarti pada pekan depan selain data neraca berjalan yang dirilis Kamis mendatang.

Secara teknikal, tren penguatan pasangan GBP/USD masih tetap berlanjut sejak awal Maret setelah mencapai level terendah di 1,3711. Adapun target jangka pendek untuk pasangan ini di level 1,4345.

Sejumlah indikator masih mengindikasikan bullish momentum untuk pasangan GBP/USD. Di antaranya Moving Average Convergence (MACD), Relative Strength Index (RSI) yang berada di level 14, dan Exponensial Moving Average (EMA 9).

Barkah merekomendasikan buy pasangan ini ketika berada di atas level 1,4170.

Support: 1,4010 - 1,4070
Resistance: 1,4215 – 1,4250

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×