kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sentimen perang dagang picu yen ungguli poundsterling


Minggu, 25 Maret 2018 / 14:43 WIB
Sentimen perang dagang picu yen ungguli poundsterling
ILUSTRASI. Kurs yen - Poundsterling


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbas perang dagang yang melibatkan Amerika Serikat dengan China menyebabkan sebagian investor beralih mengoleksi aset safe haven, seperti yen Jepang. Alhasil, mayoritas mata uang global melemah di hadapan yen, tidak terkecuali poundsterling, pada pekan lalu. Pergerakan yang sama diperkirakan berlanjut pada awal pekan depan.

Mengutip Bloomberg, pada penutupan Jumat (23/3), pasangan GBP/JPY melemah 0,26% ke level 148,020. Padahal, di awal perdagangan, GBP sempat menguat 0,17% terhadap JPY di level 148,662.

Seperti yang diketahui, dalam beberapa hari terakhir, tensi ketegangan antara AS dan China meningkat. Setelah Presiden Donald Trump menandatangani memorandum tarif anti-China sekaligus hendak mengadukan negara tersebut ke World Trade Organization, pemerintah China membalas dengan menerapkan tarif impor yang tinggi pada produk AS.

Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengatakan, perseteruan antara AS dan China menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para investor, terutama yang berinvestasi di pasar finansial China. Alhasil, sebagian investor tersebut memilih untuk memburu yen sebagai salah satu aset safe haven.

“Secara tidak langsung yen diuntungkan oleh konflik perang dagang AS dan China,” ucap Putu, Jumat lalu.

Ia menambahkan, sebenarnya terdapat data consumer price index (CPI) Jepang bulan Maret yang menguat 0,1% menjadi 1,0%. Namun, data tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap pergerakan yen di pasar.

Di sisi lain, fundamental Inggris masih cukup stabil. Hal ini didukung oleh data penjualan ritel bulan Maret yang tercatat sebesar 0,8% atau lebih tinggi dari ekspektasi pelaku pasar yang hanya 0,4%.

Selain itu, dua orang anggota Monetary Policy Committee menyatakan dukungannya terhadap kebijakan pengetatan moneter Bank of England (BoE) pada Mei mendatang. Sentimen positif juga menaungi Inggris berkat adanya kesepakatan mengenai periode masa transisi Brexit.

Meski begitu, sentimen-sentimen positif tersebut tidak lantas membuat poundsterling unggul atas yen. “Untuk saat ini pergerakan pasangan GBP/JPY lebih didominasi oleh sentimen penguatan yen,” ungkap Putu.

Secara teknikal, pergerakan pasangan GBP/JPY masih di bawah MA50, MA100, dan MA200. Indikator Moving Average Convergence (MACD) naik, walau masih di area negatif. Sementara, Stochastic turun ke level 50. Begitu pula Relative Strength Index (RSI) yang turun ke level 39.

Putu merekomendasikan buy on deep untuk pasangan ini jika harganya bertahan di atas 146,00.

Support: 146,00 – 146,60 – 147,10
Resistance: 148,90 – 149,40 – 149,85

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×