kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GBP/USD melemah karena Inggris tengah masuk fase transisi pasca brexit


Senin, 03 Februari 2020 / 22:23 WIB
GBP/USD melemah karena Inggris tengah masuk fase transisi pasca brexit
ILUSTRASI. GBP/USD melemah karena Inggris tengah masuk fase transisi pasca Brexit


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen risk off kembali mewarnai pelemahan pasangan GBP/USD pada perdagangan hari ini, Senin (3/2). Mengutip Bloomberg, GBP/USD melemah 1,13% ke level 1.3057.

Analis Hfx Berjangka Ady Pangestu menilai, investor kembali mencari asset yang kurang berisiko imbas dari kekhawatiran penyebaran virus corona. Selain itu, kondisi Inggris saat ini juga memasuki masa transisi turut mendorong pelemahan GBP/USD.

Baca Juga: Virus corona menjadi sentimen penggerak GBP/JPY daripada brexit

“Euforia Brexit dan penguatan GBP terhadap mata uang lainnya sudah berakhir, kini Inggris ada masa transisi. Banyak perjanjian yang harus diselesaikan dengan Uni Eropa sementara tenggat waktu hanya hingga akhir tahun ini,” jelas Ady ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (3/2).

Selain itu, terdapat keraguan yang mendasar perbincangan antara Inggris dengan Uni Eropa akan berjalan dengan mulus. Sehingga Ady menilai dari segi fundamental, Inggris sedikit cenderung tertekan.

Sementara dari Amerika Serikat, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell menyiratkan dovish statement mengenai pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Ekspektasi pasar terhadap hasil positif FOMC dorong penguatan USD/JPY

“Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi AS berada pada jalur yang dinamis dengan pencapaian target inflasi sesuai keinginan The Fed. Meski masih di bawah 2 %, namun ada progres,” tambah Ady.

Sementara untuk besok, Selasa (4/2), Ady menilai sentimen yang tengah ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar adalah laporan Upah Pekerjaan Amerika untuk Bulan Januari. Lebih lanjut, ia memprediksi pelemahan masih akan berlanjut.

Sebab secara teknis pembukaan harga pada Februari masih berada di bawah pembukaan Januari kemarin. Hal ini menunjukkan kenaikan minggu lalu belum menunjukan tren panjang yang sesungguhnya.

Baca Juga: Menguat di pekan lalu, pasangan EUR/USD diprediksi bergerak sideways

Dari segi teknikal, terlihat harga kembali terkoreksi ke bawah dekat dengan MA 200, dan RSI yang sudah overbought memvalidasi penurunan. Semetnara MACD sudah memberikan signal jual, namun belum masuk ke zona jual.

“Pada perdagangan besok, Buy bisa menjadi pilihan menarik jika berada di kisaran 1.300. Sementara untuk support akan berada di level 1.3000; 1.2925, lalu resistance berada di level 1.3125; 1.3175,” pungkas Ady.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×