Reporter: Nathania Pessak | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah reli sejak 9 Oktober lalu, pasangan GBP/USD hari ini sedikit terkoreksi. Mengutip Bloomberg, Selasa (17/10) pukul 17.15 WIB, pasangan mata uang ini melemah 0,02% ke level 1,3249 dibanding sehari sebelumnya.
Research & Analyst Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto menyebut, sejatinya poundsterling masih dalam tren yang bagus. Hanya saja, rilis data sore tadi yang cenderung mixed memang membuat sedikit koreksi. "Data inflasi positif, tapi ada beberapa data yang penyajiannya negatif. Selain itu, sebenarnya wajar koreksi, karena harga sudah menyentuh level psikologis di 1,333," papar Andri.
Menurut Andri, dengan adanya kenaikan inflasi, ada spekulasi Bank of England (BOE) bisa saja menaikan suku bunga acuannya di bulan November sebesar 25 basis poin. "Angka inflasi sesuai ekspetasi, ini bisa jadi pendorong," timpalnya.
Andri menilai, GBP masih dibayangi oleh banyak katalis positif seperti isu soal dipecatnya Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson. "Johnson dikenal sebagai salah satu orang yang mencetuskan adanya brexit, dengan adanya isu pemecatan, pasar merespon positif karena memungkinkan adanya soft brexit," imbuh Andri.
Kemudian, ada juga spekulasi Uni Eropa memberikan masa transisi dua tahun untuk Inggris. Hal ini cenderung mengarah kepada adanya soft brexit. "Ini jadi katalis positif untuk GBP," tandas Andri.
Di sisi lain, Andri melihat, saat ini dollar Amerika Serikat (AS) juga sebenarnya memiliki kans untuk menguat. Isu yang saat ini menjadi fokus pasar adalah soal calon pengganti Gubernur The Fed janet Yellen, John Taylor. "Karena John condong mengarah ke hawkish, sehingga pasar cukup positif," ungkap Andri.
Namun Andri juga bilang, greenback bisa saja sewaktu-waktu terhambat lajunya jika ketegangan geopolitik kembali memanas. "Adanya latihan militer antara Korea Selatan dan AS ini sedikit memicu ketegangan politik. Kalau eskalasinya lebih besar lagi, maka dollar AS sudah pasti bisa tertekan," ujar Andri.
Andri memprediksi, GBP/USD masih berpotensi menguat hingga jangka menengah. "Kira-kira sampai pekan ini masih bisa lanjut menguat," pungkas Andri
Secara teknikal, Andri melihat, indikator moving average (MA) 50, MA100, dan MA200 menunjukkan sinyal beli. Kemudian, relative strength index (RSI) berada di area 49,5 dengan sinyal netral. Sedang, stochastic dan moving average convergence divergence masing-masing berada di level 72,5 dan 0,001 dengan sinyal beli.
Rekomendasi GBP/USD: sell terbatas, tapi bisa buy jika harga tidak menyentuh 1,3218
Support: 1,3218 - 1,3145 - 1,3060
Resistance: 1,3330 - 1,3500 - 1,3653
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News