Reporter: Namira Daufina | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA.Performa mata uang poundsterling terhadap dollar AS sedang mengkilap sejak pertengahan pekan ini. Untuk pekan depan, poundsterling diprediksi masih bakal melanjutkan penguatan terhadap greenback.
Mengutip Bloomberg, Jumat (4/11) pasangan GBP/USD menguat 0,45% ke level 1,2517 dibanding hari sebelumnya.
Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka mengatakan, penguatan GBP/USD terjadi karena faktor dollar AS yang sedang tertekan. Pelemahan dollar AS inilah jadi kesempatan mata uang lainnya untuk unjuk gigi. Ditambah lagi pasca rapat Bank of England yang disambut positif oleh pasar, membuat poundsterling makin bertenaga.
Kekuatan poundsterling juga datang setelah Gubernur Bank of England, Mark Carney mendukung proses perumusan Artikel 50 yang sesuai anjuran persidangan. Artinya, proses Brexit tidak akan secepat dugaan sebelumnya. Ini menjadi kekuatan bagi poundsterling.
Sementara pergerakan dollar AS diprediksi masih akan volatile hingga hasil dari pemilu AS rilis. Memang sampai saat ini pelaku pasar mengantisipasi kemenangan Donald Trump yang diprediksi akan berimbas buruk bagi pergerakan pasar. "Tidak heran dollar AS terus melemah," kata Tonny.
Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka memprediksi, potensi GBP/USD untuk menguat masih ada. "Terutama jika data Inggris nantinya dirilis positif lagi. Itu menguatkan secara fundamental," tebak Tonny. Adapun data yang ditunggu adalah harga jual rumah Inggris Oktober 2016 yang diperkirakan tumbuh dari 0,1% menjadi 0,3%.
Sementara imbas dari data tenaga kerja AS yang positif dinilai masih akan kalah pamor dari penantian hasil pemilu AS yang akan terus membuat dollar AS lesu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News