Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar poundsterling langsung rontok terhadap dollar Amerika Serikat (AS) setelah Bank of England menaikkan suku bunga acuan dari 0,25% menjadi 0,50% pada Kamis (2/11). Pukul 20.24 WIB, pasangan GBP/USD merosot ke 1,3121 ketimbang penutupan hari sebelumnya 1,3245.
Analis Finex Berjangka Nanang Wahyudi melihat, sterling justru berpeluang menguat setelah kenaikan suku bunga yang pertama kali dalam satu dekade ini. "Euforia kenaikan suku bunga untuk dua hari kedepan," jelas Nanang saat dihubungi KONTAN, Kamis (2/11).
Sinyal kenaikan suku bunga dari Inggris ini memang sudah terjadi beberapa bulan terakhir karena merespon inflasi Inggris yang bagus di level 3% pada September. Ini merupakan pertumbuhan harga barang dan jasa paling cepat sejak awal 2012. Saat ini, tingkat inflasi Inggris sudah naik melampaui target BOE sebesar 2% untuk delapan bulan beruntun.
Sedangkan dari sisi AS, pasar melihat adanya tekanan pada dollar akibat kecondongan Presiden Donald Trump bakal memilih Jerome Powell sebagai pengganti Janet Yellen dalam tampuk gubernur The Fed. Powell cenderung lebih berhati-hati dalam mengetatkan kebijakan moneter AS ketimbang kandidat lainnya.
Nanang melanjutkan, data yang bisa membuat tren berbalik menguatkan dollar adalah data perubahan tenaga kerja non-pertanian AS bulan Oktober yang diharapkan bakal mendaki hingga 311.000. Namun dihadapan kenaikan suku bunga BOE, kemungkinan sterling melanjutkan penguatan bakal lebih besar.
Persepsi ini didukung oleh pergerakan garis moving average (MA) 13, MA 26 dan indikator stochastic yang bergerak naik. Relative strength index (RSI) yang berada di level 52 dan indikator moving average convergence divergence (MACD) di area netral.
Rekomendasi GBP/USD: buy
Support: 1,3123 - 1,3016
Resistance: 1,3397 - 1,3458
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News