kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Gas alam terus memanas jelang rilis data AS


Kamis, 22 Desember 2016 / 17:55 WIB
Gas alam terus memanas jelang rilis data AS


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Laju harga gas alam terus berlanjut setelah mencatat kenaikan tertinggi dalam dua bulan. Proyeksi penurunan cadangan gas alam Amerika Serikat (AS) menjadi pendorong harga.

Mengutip Bloomberg, Kamis (22/12) pukul 17.24 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman Januari 2017 di New York Mercantile Exchange menanjak 0,8% ke level US$ 3,571 per mmbtu dibanding sehari sebelumnya. Pada Rabu (21/12) gas alam melambung 8,6% atau kenaikan terbesar dalam hampir dua bulan.

Menurut rata - rata survey Bloomberg terhadap 16 analis, cadangan gas alam pekan lalu turun 206 miliar kaki kubik. Sementara data resmi dari Energy Information Administration (EIA) akan dirilis malam ini. Jika sesuai prediksi, penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak tahun 2013.

Harga gas alam telah melonjak di tengah spekulasi bahwa musim dingin akan menghapus kekenyangan pasokan global. Output gas alam AS turun seiring dengan semakin banyaknya pengiriman gas ke wilayah Meksiko dan luar negeri.

"Fundamental kuat pada sisi pasokan dn permintaan dapat mendorong harga gas alam yang lebih tinggi pada tahun depan," ujar Andrew Weissman, CEO perusahaan analisis energi, EBW AnalyticsGroup yang berbasis di London, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (22/12).

Persediaan gas alam mencapai 3,806 triliun kaki kubik hingga 9 Desember lalu. Angka tersebut 5,1% di atas rata - rata lima tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×