kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Gas alam melanjutkan koreksi pekan lalu


Senin, 19 Desember 2016 / 15:46 WIB
Gas alam melanjutkan koreksi pekan lalu


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Gas alam melanjutkan koreksi di hari keempat lantaran udara hangat di kawasan Amerika Serikat (AS). Udara panas di atas rata - rata membuat permintaan gas alam untuk pemanas menjadi berkurang.

Mengutip Bloomberg, Senin (18/12) pukul 12.50 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman Januari 2017 di New York Mercantile Exchange tergerus 1% ke level US$ 3,38 per mmbtu dibanding sehari sebelumnya. Pekan lalu, gas alam terjun 8,8% dan ditutup di level US$ 3,415 per mmbtu Jumat (16/12).

Tekanan harga gas alam disebabkan oleh udara di AS yang cenderung lebih hangat dari normal sehingga mengurangi permintaan gas alam. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) AS menyatakan udara hangat di AS akan terus terlihat dari tanggal 26 Desember hingga 1 Januari mendatang.

Sementara itu, ramalan cuaca the Weather Company menunjukkan udara akan berada di atas normal di kawasan timur AS dari tanggal 21 - 30 Desember. Lalu berdasarkan AccuWeather, udara New York kemungkinan berada di level 36 derajat Fahrenheit (2 derajat Celcius) pada 22 Desember mendatang atau 6 derajat di atas rata - rata.

Cadangan gas alam AS mencapai 3,806 triliun kaki kubik pada pekan yang berakhir 9 Desember lalu. Angka tersebut 5,1% di atas rata - rata 5 tahun dan 1,3% di bawah angka persediaan tahun lalu.

"Di tengah musim dingin saat ini, kita akan melihat udara lebih panas yang cukup signifikan hingga akhir pekan," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, seperti dikutip Bloomberg, Senin (18/12). "Permintaan pemanas meruntuhkan harga gas alam," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×