kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Garudafood Putra Putri Jaya (GOOD) Tambah Bisnis Usaha Properti


Kamis, 09 Maret 2023 / 17:56 WIB
Garudafood Putra Putri Jaya (GOOD) Tambah Bisnis Usaha Properti
ILUSTRASI. Garudafood Putra Putri Jaya (GOOD), berencana untuk menambah kegiatan usaha baru yakni bisnis properti.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD), berencana untuk menambah kegiatan usaha baru yakni bisnis properti. Penambahan kegiatan usaha adalah bagian dari upaya diversifikasi melalui aset yang dimiliki emiten barang konsumsi primer ini. 

Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja mengatakan, pihaknya bakal menyewakan properti yang dimiliki, baik berupa kantor maupun gudang. 

Bisnis penyewaan properti ini terdiri dari dua properti berupa tanah seluas 8.224 m2 dan bangunan gudang seluas 5.289 m2 di Bandar Lampung. Selanjutnya, GOOD juga berencana menyewakan properti kantor di bilangan Bintaro Raya, Jakarta seluas 116 m2.

“Guna meningkatkan kinerja ke depan, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perindustrian, perdagangan, dan pertanian, kami melihat adanya peluang usaha di bidang real estat yang dimiliki sendiri. Garudafood meyakini peluang tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham,” ungkap Hardianto dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (8/3).

Baca Juga: Garudafood (GOOD) Siapkan Investasi Rp 73,5 Miliar, Ini Rencana Penggunaannya

Dalam upaya menambah kegiatan usaha, GOOD telah menyiapkan anggaran investasi sebesar Rp 3,5 miliar yang berasal dari kas. Garudafood akan menggunakan dana tersebut untuk merenovasi bangunan yang akan disewakan. 

GOOD juga telah merencanakan strategi pemasaran untuk memasarkan properti yang dimilikinya yaitu melalui direct selling kepada klien maupun memasarkan melalui agen-agen properti. 

GOOD juga akan membangun fasilitas produksi baru dengan nilai investasi Rp 70 miliar yang akan diambil dari kas internal, untuk menambah daftar produk makanan ringan yang dimilikinya. Dana ini akan digunakan untuk membeli mesin produksi dengan kapasitas 300 kilogram per jam dan bangunan instalasi di pabrik produksi di Kabupaten Pati.

Baca Juga: Garudafood (GOOD) Gelar Ekspansi ke Bisnis Real Estat dan Pengeringan Buah

Berdasarkan rencana penambahan kegiatan usaha yang disampaikan dalam keterbukaan informasi, produk baru yang akan dikembangkan yaitu makanan ringan jenis chips yang masuk dalam kategori industri pengeringan buah-buahan dan sayuran dengan merek Garuda Chipz.

Penambahan usaha tersebut GOOD melihat adanya peluang pada kedua segmen tersebut dan untuk memaksimalkan aset perseroan. "Garudafood meyakini peluang tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham," ujar dia.

Untuk melancarkan rencana-rencana tersebut, GOOD akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 14 April 2023.

Baca Juga: Tumbuh 19%, Garudafood (GOOD) Catatkan Penjualan Rp 10,51 Triliun di Tahun 2022

Sebagai Informasi, GOOD mencatatkan penjualan sebesar Rp 10,51 triliun pada 2022 atau naik 19,44% dibandingkan pada 2021 sebesar Rp 8,79 triliun.

Pertumbuhan penjualan GOOD ditopang oleh segmen makanan dalam kemasan yang tumbuh 22,11% menjadi Rp 9,32 triliun pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya pada 2021 sebesar Rp 7,63 triliun. Sementara, segmen minuman mengalami pertumbuhan sebesar 1,94%. 

Adapun laba GOOD naik tipis 0,08% menjadi Rp 425,20 miliar pada 2022, dibandingkan tahun sebelumnya 2021 sebesar Rp 424,82 miliar.

Total liabilitas GOOD pada 2022 sebesar Rp 3,97 triliun, naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,72 triliun. Adapun total ekuitas pada 2022 sebesar Rp 3,35 triliun, naik dari posisi akhir 2021 sebesar Rp 3,04 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×