kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Garudafood membidik pertumbuhan penjualan lebih dari 10% pada akhir tahun


Rabu, 10 Oktober 2018 / 13:24 WIB
Garudafood membidik pertumbuhan penjualan lebih dari 10% pada akhir tahun
ILUSTRASI. Rencana IPO Garudafood


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham GOOD, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk akan terus menggenjot kinerja agar dapat tumbuh di atas rata-rata industri.

Direktur Utama Garudafood, Hardianto Atmadja mengatakan, saat ini pertumbuhan industri ada di kisaran 8% sampai 10%. Garudafood sendiri membidik perntumbuhan penjualan akan melebihi angka tersebut.

Selama periode empat bulan hingga April 2018, penjualan Garudafood tercatat naik 13,5% menjadi Rp 2,9 triliun dari Rp 2,5 triliun untuk periode yang sama pada 2017. Laba bersih perusahaan ini tumbuh 136% menjadi Rp 222,5 miliar selama periode empat bulan hingga April 2018 dibandingkan periode yang sama di tahun 2017 sebesar Rp 94,5 miliar.

Total aset Garudafood per 30 April 2018 tercatat Rp 4,3 triliun atau tumbuh 22,6% dibandingkan posisi per 31 Desember 2017 sebesar Rp 3,5 triliun. Untuk diketahui, dana hasil IPO pun digunakan seluruhnya untuk modal kerja perusahaan. “Ke depan kami juga akan meningkatkan pasar ekspor yang saat ini penjualan ekspor masih sekitar 5% dari total,” ujar Hardianto.

Garudafood saat ini telah melakukan penjualan ekspor ke lebih dari 20 negara dengan fokus pada negara- negara ASEAN, China dan India.

Secara industri, prospek bisnis makanan dan minuman di Indonesia sangat potensial seiring pertumbuhan populasi dan daya beli penduduk kelas menengah di Indonesia.

Nielsen, perusahaan riset global mencatat, pada kuartal I 2018, kuantitas pasar makanan ringan (snack) di Indonesia tumbuh 8%, sedangkan khusus untuk pasar biskuit tumbuh sebesar 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×