Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Garuda Indonesia optimistis bisa membukukan net profit lebih di atas Rp 1 triliun di tahun ini. Direktur Keuangan Elisa Lumbantoruan mengungkapkan, ada dua faktor yang menyebabkan hal tersebut.
"Pertama, yield factor tahun ini naik 5%-10%. Kedua, load factor diprediksi naik 76%," ujar Elisa, usai Diskusi IPO Garuda, Senin (31/1).
Jika dibandingkan dengan laba bersih yang belum diaudit pada 2010, prediksi lonjakan pencapaian laba bersih tahun ini terbilang tinggi. Elisa menyebutkan, tahun lalu laba bersih Garuda sekitar Rp 420 miliar- Rp 450 miliar.
"Angka tersebut sebetulnya di bawah proyeksi akibat over-expected dengan melakukan penambahan pesawat dan rute pada 2010," ujar Elisa.
Tahun lalu, penambahan pesawat Garuda sebanyak 24 pesawat. Nah, tahun ini, Garuda berencana menambah rute penerbangan luar negeri yakni ke Jakarta-Taipei dan Jakarta-Mumbai. Untuk dalam negeri, Garuda juga membuka rute baru Jakarta-Gorontalo. Selain itu, maskapai plat merah ini juga akan menambah 11 pesawat baru di samping mempensiunkan 10 pesawat lama. Garuda juga bakal mengevaluasi lagi rute penerbangan yang masih merugi, misalnya Jakarta-Amsterdam.
Penambahan pesawat, kata Elisa bakal memberi keuntungan bagi Garuda. Pertama, efisiensi biaya khususnya untuk konsumsi bahan bakar. Kedua, menambah kenyaanan konsumen lantaran interior pesawat lebih modern.
Selain itu, Garuda juga sudah menyiapkan strategi untuk meminimalisir kerugian. "Kami akan memacu pemasaran serta me-review produk dan rute
penerbangan yang sudah ada," papar Elisa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
