Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatatkan jumlah kenaikan penumpang 3,5% menjadi 36,24 juta sepanjang tahun lalu. Sayangnya, meski jumlah penumpang bertumbuh, tetapi kinerja segmen domestik turun 1,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Analis BNI Sekuritas Thennesia Debora menduga, hal ini menjadi salah satu penyebab kerugian Garuda.
Menurutnya, dalam bisnis maskapai sangat rawan perang tarif. Maskapai yang menawarkan harga lebih murah itulah yang dilirik masyarakat. Inilah yang menekan segmen domestik Garuda.
Sementara itu pada segmen internasional jumlah penumpang Garuda naik 8,1% menjadi 4,8 juta. Segmen internasional masih mampu tumbuh karena banyaknya orang yang berlibur ke luar negeri. Ditambah lagi dari segi tarif, tarif internasional Garuda masih cukup bagus.
"Sering pertanyaan kenapa penumpang naik, tetapi masih rugi. Ini karena pasengger yield-nya turun," papar Thennesia.
Sejak tahun 2012, pasengger yield atau harga rata-rata kursi per kilometer memang terus menunjukkan tren penurunan. Tahun lalu harga rata-rata kursi tercatat melemah menjadi 6,71% dari 6,93% pada 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News