Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas masih akan tertekan kekhawatiran resesi dan inflasi tinggi serta kenaikan suku bunga lebih lanjut. Mengutip laman Bloomberg, Rabu (31/8) sore, harga emas spot turun 0,16% ke level US$ 1,721 per ons troi.
Founder Traderindo.com, Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, harga emas turun karena inflasi yang sangat tinggi dan kebijakan hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve.
"Pelemahan logam mulia atau emas global didorong oleh kebijakan hawkish Fed oleh ancaman inflasi bahkan dengan risiko pelemahan ekonomi," kata Wahyu kepada Kontan.co.id, Rabu (31/8).
Baca Juga: Harga Emas Spot Bersiap untuk Penurunan Bulanan ke-5, Tertekan Prospek Suku Bunga AS
Wahyu memprediksi penurunan harga emas yang terjadi saat ini hanya sementara dan harga emas Antam cenderung lebih stabil dibandingkan dengan emas spot. Tapi dia melihat harga emas masih sulit menguat
Apalagi jika The Fed kembali agresif menaikkan suku bunga acuan. Tapi harga emas spot bisa naik signifikan ketika terjadi resesi yang memicu bank sentral untuk kembali melonggarkan kebijakan moneter dengan stimulus.
Dia memperkirakan harga emas spot masih bisa bergerak wajar di sekitar level US$ 1.800 per ons troi. Jika The Fed benar-benar agresif, maka harga emas bisa turun ke kisaran US$ 1.500 per ons troi hingga US$ 1.700 per ons troi. Tapi dalam jangka panjang, harga emas masih bullish hingga ke level US$ 2.100 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News