Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari
Penghasilan keuangan LPPF yang tercatat meningkat hingga 11,02% YoY menjadi Rp 19,35 miliar dari sebelumnya Rp 17,43 miliar, belum mampu mengerek laba sebelum pajak penghasilan. Di semester I tahun ini, LPPF pun harus menanggung rugi sebelum pajak penghasilan hingga Rp 354,94 miliar. Padahal di periode yang sama tahun lalu, LPPF mencatatkan laba periode berjalan hingga Rp 1,48 triliun.
Akibatnya, di enam bulan pertama 2020 ini, LPPF mencatatkan rugi bersih Rp 357,87 miliar. Padahal di semester I-2019, laba bersih perusahaan capai Rp 1,16 triliun.
Menurut manajemen LPPF, penurunan kinerja perusahaan di periode Januari-Juni 2020 dipicu oleh pandemi Covid-19 yang juga berdampak pada operasional perusahaan.
Baca Juga: Terpapar pandemi corona, LPPF rugi Rp 358 miliar di semester I 2020
Walaupun tertekan pandemi Covid-19, LPPF memutuskan untuk tetap melakukan pembukaan sejumlah gerai sesuai dengan rencana. Asal tahu saja, di semester I 2020 ini LPPF telah menambah tiga gerai baru dengan luas 6.000 hingga 7.000 meter persegi setiap gerainya.
Gerai anyar tersebut terletak di Palembang, Depok, dan Tangerang. Sehingga total yang dimiliki LPPF sebanyak 154 gerai yang beroperasi di 76 kota.
CEO dan Wakil Presiden Direktur LPPF Terry O'Connor menjelaskan, walaupun membuka beberapa gerai baru, pihaknya juga menutup gerai-gerai Matahari yang berkinerja kurang baik dengan mempertimbangkan akhir masa sewa atau peluang real estat yang menarik.
" Namun, mengingat terjadinya pandemi COVID-19 serta upaya kami untuk merestrukturisasi bisnis, kami memutuskan untuk mempercepat penutupan gerai yang berkinerja kurang baik," jelas Terry O'Connor dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (30/7).