kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Gara-gara BI rate, saham bank dilanda aksi jual


Rabu, 13 November 2013 / 09:28 WIB
Gara-gara BI rate, saham bank dilanda aksi jual
ILUSTRASI. FWD Critical First Protection menawarkan perlindungan yang mudah dan menyeluruh tanpa batasan jumlah maupun jenis penyakit kritis. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kenaikan tingkat suku bunga acuan secara tidak terduga kemarin (12/11) mempengaruhi saham-saham sektor keuangan. Lihat saja, sektor ini mengalami pukulan paling besar ketimbang sektor-sektor lain yang terhimpun di IHSG. Pada pukul 09.20 wib, sektor keuangan tercatat turun 1,89%.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), misalnya, tergerus hingga 2,4% menjadi Rp 9.800. Lalu, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 2,6% menjadi Rp 7.500.

Penurunan juga terlihat pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 3,29% menjadi Rp 7.350 danĀ  PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 1,16%.

Menurut Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities pemberat utama pergerakan IHSG hari ini adalah kenaikan BI Rate menjadi 7,5% dimana hal ini akan memukul saham perbankan, properti dan infrastruktur.

Soalnya, implikasi kenaikan BI Rate tersebut diartikan untuk memperlambat pertumbuhan investasi dan kredit, memperlambat pertumbuhan GDP, mengurangi intervensi dalam FX market, mengantisipasi current account deficit yg diperkirakan akan berada di atas perkiraan BI, serta menekan neraca berjalan di tengah absennya investor asing yang masih terlihat keluar dari bursa lokalĀ  saham Indonesia.

Kresna Securities juga berpendapat senada. Dalam hasil risetnya hari ini, tim analis Kresna Securities berpendapat, kenaikan BI rate memang bertujuan untuk menurunkan defisit transaksi berjalan. "Akan tetapi, pasar tidak memperkirakan hal ini. Hal ini yang menyebabkan tekanan pada saham perbankan hari ini," jelas analis Kresna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×