kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Efek corona, Garuda Indonesia (GIAA) refinancing utang dan pangkas penerbangan


Sabtu, 21 Maret 2020 / 14:34 WIB
Efek corona, Garuda Indonesia (GIAA) refinancing utang dan pangkas penerbangan
ILUSTRASI. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat menjadi pembicara pada Talk Show yang mengangkat tema Semangat Baru Garuda di Gedung BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2020). Irfan Setiaputra terpilih menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia Dalam Rapa


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dikabarkan tengah negosiasi dengan beberapa bank untuk refinancing atas utang senilai US$ 500 juta. Utang tersebut akan jatuh tempo pada 3 Juni 2020. Pembicaraan tersebut mengarah agar maskapai penerbangan Indonesia ini tidak gagal bayar. 

Chief Executive Officer Garuda Indonesia Irfan Setiaputra kepada Bloomberg mengakui, ada tantangan besar yang tengah dihadapi maskapai penerbangan ini akibat corona virus. 

Perusahaan ini terdampak buruk karena sejumlah perjalanan dibatasi. Tak hanya itu, pandemi virus corona telah memukul pasar penerbangan internasional milik Garuda Indonesia. Salah satunya adalah pembatasan masuk dari Arab Saudi. Padahal Garuda biasanya menerbangkan lebih dari setengah juta jamaah untuk umrah ke Mekah dan Madinah setiap tahun.

Baca Juga: Begini dampak wabah virus corona terhadap penerbangan Citilink Indonesia  

Tak hanya itu, Garuda juga telah memangkas jumlah penerbangan ke Singapura menjadi tiga per hari dari sebelumnya 10 kali per hari. 

"Pasti tidak mungkin bagi kami default dalam notes ini," kata Irfan dalam sebuah wawancara di Bloomberg

Karena itu, Irfan bilang tengah berdiskusi dengan beberapa bank di luar Indonesia dan beberapa bank pemerintah. "Kemajuan diskusi cukup positif dan kamu menyelesaikan term sheet dengan mereka. Kami berharap bisa melakukan refinancing daripada restrukturisasi utang," kata dia. 

Bloomberg mencatat, utang Garuda telah mencetak rekor terendah 49,67 sen dollar. 

Pada tahun ini, Irfan mengatakan, akan membatalkan pesanan yang tersisa dari 49 jet Boeing Co 737 Max yang telah ditunda selama setahun karena dua kecelakaan yang mematikan. Dia mengatakan, perusahaan ini ke depan akan fokus pada armadanya terutama pada pesawat yang diproduksi oleh Boeing dan Airbus SE.Dia menambahkan, 18 pesawat Bombardier Inc CRJ1000 mungkin akan dipindahkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×