kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Ganti teknologi smelter, Timah (TINS) akan terbitkan surat utang Rp 1,3 triliun


Kamis, 25 Juli 2019 / 18:03 WIB
Ganti teknologi smelter, Timah (TINS) akan terbitkan surat utang Rp 1,3 triliun


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - PANGKALPINANG. PT Timah Tbk (TINS) segera menerbitkan surat utang sebesar Rp 1,3 triliun. Penerbitan tersebut akan terbagi dalam dua skema yakni obligasi senilai Rp 900 miliar dan sisanya Rp 400 miliar berupa sukuk.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dana tersebut akan digunakan oleh perusahaan berkode saham TINS ini untuk belanja modal sebesar 50% dan sisanya pelunasan utang jangka pendek.

Direktur Operasional PT Timah Tbk Alwin Albar menjelaskan, belanja modal tersebut akan dibagi untuk keperluan rekondisi serta replacement peralatan produksi untuk smelter perusahaan yang berada di wilayah Mentok, Bangka Barat.

“Kami akan menggantikan teknologinya. Karena yang dipakai di sana sudah terlalu tua,” kata dia, Kamis (25/7).

Selama ini, smelter di Mentok memiliki enam tanur dan akan diganti menjadi smelter ausmelt.

Dengan pergantian ini, TINS akan mampu memproses bijih timah kadar rendah. Selama ini perusahaan pelat merah ini hanya optimal untuk memproses bijih timah dengan kadar Sn minimal 70%.

Untuk smelter ausmelt, perusahaan optimistis dapat memproduksi sekitar 40.000 sn ton-42.000 sn ton per tahun. Rencana pergantian teknologi tersebut dilakukan pada semester II-2019.

Saat ini, TINS sedang melakukan tender untuk pembangunan konstruksi smelter tersebut. “Sudah ada tiga perusahaan yang berminat. Mereka adalah PT Wijaya Karya Tbk, PT Adhi Karya Tbk dan PT Hutama Karya,” jelas Alwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×