kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,72   -9,77   -1.06%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gandeng PNM IM, PT Pos Indonesia terbitkan MTN sebesar Rp 300 miliar


Senin, 21 Oktober 2019 / 22:35 WIB
Gandeng PNM IM, PT Pos Indonesia terbitkan MTN sebesar Rp 300 miliar
ILUSTRASI. Warga melintas dengan menggunakan sepeda ontel di depan gedung Pos Indonesia, kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa (02/07/2013).


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) merilis surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) senilai Rp 300 miliar. Posindo menunjuk PNM Investment Management sebagai manajer investasi dengan menerbitkan produk reksadana pernyataan terbatas (RDPT). 

Eddi Santosa, Direktur Keuangan Posindo mengatakan, penerbitan MTN ini merupakan bagian dari total pembiayaan dari pasar modal sebesar Rp 1 triliun. Sehingga, penerbitan MTN ini menunjukkan Posindo masih tetap mendapat kepercayaan dari pasar.

Baca Juga: Muncul nama-nama baru calon menteri Jokowi, siapa saja?

“Dukungan dari para pelaku pasar ini menjadi modal penting bagi perseroan untuk semakin memacu pengembangan bisnis ke depan,” katanya seusai penandatanganan Penandatanganan Addendum I Perjanjian Penerbitan Medium Term Notes Posindo-02 Pos Indonesia (Persero) Tahun 2019 di Gedung Pos Indonesia, Jakarta, Senin (21/10) dalam keterangan tertulis. 

Menurutnya, pihak manajemen Posindo saat ini telah menyiapkan sejumlah rencana pengembangan bisnis untuk meningkatkan kinerja usaha perseroan ke depan. Pengembangan bisnis tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya transformasi Pos Indonesia secara besar-besaran.

Hal itu dilakukan agar perusahaan pelat merah itu tidak digilas zaman. "Posindo terus bermetamorfosis bisnisnya dari yang hanya postal company menjadi network company. Ekspansi usaha perseroan dilakukan dalam rangka mendukung transformasi tersebut," tuturnya.

Posindo saat ini fokus pada peningkatan kualitas layanan dengan terus melakukan modernisasi produk jasa logistik, bisnis e-commerce dan lainnya.

Dengan memiliki jaringan kantor yang besar dan luas di seluruh Indonesia, hal ini memberikan keunggulan daya saing dibandingkan para pesaing di bidang usahanya.

Apalagi seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, iklim bisnis di sektor  e-commerce di Indonesia semakin bergairah dan memiliki prospek yang cerah.

Baca Juga: Laba Unilever (UNVR) Turun, Bukan Berarti Bisnisnya Suram

Sehingga, ekspansi usaha Posindo ke sistem layanan e-commerce yang terintegrasi akan memiliki daya tarik dan peluang investasi yang menarik.

Ke depannya, perusahaan BUMN ini juga mengembangkan diversifikasi usaha seperti integrasi logistik, ritel dan properti. Sehingga, diharapkan upaya ini akan berkontribusi cukup signifikan terhadap kinerja usaha perseroan.         

Karena itu, Eddi menjelaskan, Perseroan tengah membutuhkan pendanaan untuk membiayai ekspansi usaha. Salah satunya dilakukan melalui penerbitan Medium Term Notes (MTN) Posindo-02 PT Pos Indonesia (Persero) yang digunakan sebagai aset dasar atau underlying asset RDPT PNM Multisektoral XI senilai Rp300 miliar. 

MTN ini diterbitkan dalam dua seri yakni Seri B senilai Rp 50 miliar pada 19 Juli 2019 dan Seri C senilai Rp 250 miliar pada 23 Oktober 2019. Kedua seri MTN ini memiliki jangka waktu 3 tahun.

Baca Juga: Hipmi berharap menteri kabinet kerja jilid 2 bisa terjemahkan gagasan besar Jokowi

Bambang Siswaji, Direktur Utama PNM Investment Management mengatakan, kerjasama PNM IM dengan Posindo dalam penerbitan MTN oleh ini menjadi wujud sinergi BUMN.

PNM IM merupakan anak usaha PT Permodalan Nasional Madani (Persero) yakni perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pembiayaan dan pengembangan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"PNM Investment senang bisa membantu Pos Indonesia yang tengah melakukan ekspansi usahanya. Dengan menerbitkan produk RDPT ini kita menjembatani pasar modal dengan sektor riil. Selain itu kita juga terus meningkatkan upaya sinergi BUMN di masa mendatang," katanya.

Baca Juga: Kurs rupiah diproyeksikan bertahan di Rp 14.000 pada tahun ini

Menurutnya, PNM Investment  akan terus memperkuat dukungan pendanaan lewat pasar modal kepada perusahaan BUMN khususnya yang bergerak di sektor infrastruktur, industri penghasil devisa, dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×