kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Galva Technologies (GLVA) memprioritaskan ekspansi anorganik


Minggu, 22 November 2020 / 16:44 WIB
Galva Technologies (GLVA) memprioritaskan ekspansi anorganik
ILUSTRASI. Galva Technonolies (GLVA) baru menyerap capex Rp 9 miliar dari total rencana capex Rp 15 miliar tahun 2020.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten distributor barang elektronik dan teknologi, PT Galva Technologies Tbk (GLVA) fokus melakukan ekspansi melalui merger dan akuisisi atau melalui startegi anorganik. Galva menilai, secara organik dinilai lebih lambat dibandingkan secara anorganik sebab membutuhkan infrastruktur internal

"Ekspansi bisa dilakukan melalui dua sumber pertumbuhan organik dan anorganik. Kami melihat bahwa hasil pertumbuhan secara organik yang didapatkan belum cukup untuk mengembangkan usaha ke depan," kata Direktur Utama GLVA, Oki Widjaja pada paparan publik virtual, Jumat (22/11).

Oki memberikan contoh, jika ingin fokus pada digital marketing, tentu harus ada dukungan internal. Pihaknya mendahulukan ekspansi secara anorganik, yakni melalui merger dan akuisisi (M&A) dengan mencari partner bisnis strategis.

Oki mengatakan, partner bisnis strategis yang hendak dibidik adalah pihak yang berasal dari luar negeri yang ingin meluaskan usahanya di Indonesia. "Menggandeng partner bisnis strategis ini menjadi salah satu usaha ekspansi yang ingin dilakukan. Saya melihat dengan strategi seperti ini atau melalui merger dan akuisisi, target ekspansi lebih cepat terealisasi dan terlihat," sambung Oki.

Baca Juga: Galva Technologies (GLVA) prediksi penurunan pendapatan kuartal IV kurang dari 20%

Mengenai investasi bisnis untuk ekspansi pada tahun depan, GLVA masih merumuskannya secara internal. Tetapi sampai dengan kuartal ketiga 2020, GLVA baru menyerap capex Rp 9 miliar dari total rencana capex sebesar Rp 15 miliar tahun 2020.

Penggunaan capex sebagian besar untuk membiayai pembelian unit-unit printer sebagai recurring income. Direktur Keuangan GLVA, Maria Fransiska menambahkan, pihaknya mengalokasikan capex untuk pengadaan aset yang produktif untuk masa depan.

"Jadi serapan capex ini digunakan untuk membeli printer agar menjadi recurring income, kami ingin menambah aset produktif. Selain itu, capex juga digunakan untuk merealisasikan proses digitalisasi bisnis," tutup dia.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 bikin Galva Technologies galau memasang target 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×