Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Ruisa Khoiriyah
JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk berhasil keluar dari ancaman gagal bayar. Emiten grup Bakrie itu telah membayar utang obligasi US$ 150 juta berbunga 10,87%, yang jatuh tempo 15 Juli 2012, Sabtu (14/7). Bakrie Sumatera melunasi utangnya menggunakan utang baru yang berbunga lebih tinggi.
Direktur Utama Bakrie Sumatera Plantations Bambang Aria Wisena mengungkapkan, perseroannya meraih fasilitas utang dari sejumlah kreditur yang digawangi oleh NDB Agent Limited senilai US$ 199,9 juta. Selain untuk membayar utang jatuh tempo, dana pinjaman itu digunakan Bakrie Sumatera untuk membayar utang lain dan modal kerja anak usaha.
Bunga utang anyar itu sebesar 12%. Tingginya bunga utang itu, kata Bambang, merupakan buntut dari turunnya peringkat utang Bakrie Sumatera. Standard & Poor\'s (S&P) menurunkan peringkat utang jangka panjang UNSP dari CCC+ menjadi CC akibat ketidakjelasan penyelesaian utang tersebut.
Bambang bilang, manajemen akan segera me-refinancing pinjaman itu dengan utang baru yang berbunga lebih rendah. "Kami harap dengan dilunasinya utang obligasi, rating kami bisa kembali naik," tuturnya. Perbaikan rating utang bisa memudahkan Bakrie Sumatera meraih utang baru dengan bunga rendah, jika kembali menerbitkan obligasi. "Kami harap bisa refinancing utang baru itu kurang dari setahun," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News