Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) menjelaskan lonjakan pada harga saham FUTR belakangan ini disebabkan oleh kinerja fundamental perusahaan dan masih dalam valuasi yang murah.
Adapun perdagangan saham FUTR sedang dibekukan sementara oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 25 Agustus 2025. Suspensi dilakukan sampai pengumuman BEI berikutnya.
Namun pada akhir perdagangan Jumat (15/8), FUTR ditutup menguat 6,33% ke level Rp 168 per saham. Dalam sebulan terakhir saham yang sedang merambah ke sektor energi bersih ini sudah melesat 211,11%.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,50% dalam Sepekan, Berikut Deretan Pengaruhnya
Direktur Utama Futura Energi Global Tonny Agus Mulyantono menjelaskan pihaknya sudah melakukan analisis dengan menggunakan kinerja keuangan yang terbaru untuk harga saham di Rp 79 dan Rp 108.
Dalam hitungan manajemen, pada saat harga saham FUTR berada di level Rp 70. Price Book Value (PBV) saham FUTR mencapai 2,38 kali dengan Price Earning Ratio (PER) di 70,77 kali.
Sementara ketika harga saham FUTR melambung ke posisi Rp 108 per saham, PBV mengalami kenaikan di posisi 3,26 kali. Seiring dengan itu, PER FUTR juga naik menjadi 96,75 kali.
“Namun perlu kami tekankan, PER yang tinggi ini banyak dipengaruhi oleh laba perusahaan yang masih dalam tahap awal pertumbuhan,” ucap Tonny dalam paparan publik, Jumat (22/8).
Tonny bilang dengan rencana bisnis yang akan dilakukan dalam waktu dekat, akan membuat PER mendekati ideal. Dia optimistis seiring dengan perluasan bisnis, kinerja keuangan FUTR juga akan melonjak.
Sementara Return on Equity FUTR mencapai 3,37%. Menurutnya, angka tersebut menggambarkan bahwa ekuitas FUTR sudah mulai memberikan imbal hasil harapannya rasio ini bisa meningkat.
“Kesimpulannya, posisi valuasi FUTR saat ini masih cukup atraktif untuk dikoleksi, di mana kami berupaya untuk meningkatkan kinerja sehingga memberikan nilai tambah bagi pemegang saham,” ucap Tonny.
Baca Juga: Futura Energi (FUTR) Punya Pengendali Baru, Akan Bertransformasi Jadi Perusahaan EBT
Selanjutnya: APSyFI Soroti Kuota Impor Tekstil yang Membengkak, Industri Kian Terpuruk
Menarik Dibaca: Begini Cara Mulai Bisnis Dropship Tanpa Modal untuk Pemula, Mau Coba?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News