Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan aset kripto berlogo dan bernama anjing peranakan khas Jepang, Shiba Inu, terus menjadi pembicaraan. Bahkan, dalam satu bulan saja Shiba Inu (SHIB) sudah mencatatkan kenaikan lebih dari 800%.
Dalam hal kapitalisasi pasar, SHIB saat ini sudah menggeser salah satu aset kripto yang juga menggunakan Shiba Inu sebagai logonya, yakni Dogecoin (DOGE), dan sudah menempati posisi sembilan dari kapitalisasi pasar terbesar. Per Jumat (29/10), kapitalisasi pasar SHIB mencapai US$ 38,82 miliar, sedangkan DOGE mencapai US$ 38,67 miliar.
Angka kapitalisasi pasar SHIB sudah naik sebanyak 1.234% di sepanjang bulan Oktober saja. Bahkan merujuk CoinMarketCap, kapitalisasi pasar SHIB di bulan April 2021 masih US$ 0. Kapitalisasi pasar tertinggi SHIB berada di angka US$ 52,13 miliar pada Kamis (28/10).
Co-founder CryptoWatch dan pengelola channel Duit Pintar Christoper Tahir, menilai kapitalisasi pasar SHIB yang melonjak karena digoreng dan diciptakannya narasi bahwa SHIB akan lebih baik daripada DOGE.
Baca Juga: Shiba Inu bertengger di jajaran 10 besar aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar
Untuk saat ini, Christoper menyarankan apabila ingin masuk ke aset ini, lebih baik untuk menunggu hingga projek Decentralized Finance (DeFi) SHIB rampung terlebih dahulu, atau setidaknya menunggu ada progres dari projek ini.
“Saat ini SHIBA lagi mau buat berbagai aplikasi DeFi di dalam platformnya, namun tentunya ini masih dipertanyakan apakah ada yang memakainya, karena kalau ada, tentunya ini bisa aja mendorong demand-nya,” katanya kepada Kontan, Jumat (29/10).
Akan tetapi, menurut Christoper, saat ini fundamental SHIB tidak ada yang mendukung, karena sejauh ini bermodalkan spekulasi serta hanya narasi lebih baik dan cepat dari DOGE. Selain itu, akan dibuatnya Shibaswap membuat orang berbondong-bondong untuk beli aset ini.
Sementara itu, Pengamat aset kripto, Vinsensius Sitepu, menilai SHIB dari sisi fundamental lebih baik daripada DOGE karena SHIB mempunyai decentralized exchange (DEX), memiliki ekosistem NFT secara khusus, akan menerapkan decentralized autonomous organization (DAO), dan mempunyai unit yang jelas dan terbatas.
Selanjutnya: Anak usaha Bali United terjun ke bisnis blockchain, crypto, dan metaverse
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News