Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah masih terus bergerak melemah meski dalam perdagangan Rabu (25/5) posisinya cenderung konsolidasi. Tekanan eksternal yang besar masih jadi penekan utama kurs rupiah.
Di pasar spot, Rabu (25/5) nilai tukar rupiah melemah tipis 0,01% ke level Rp 13.637 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sejalan di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah pun menukik 0,47% di level Rp 13.671 per dollar AS.
Reny Eka Putri, Analis Pasar uang PT Bank Mandiri Tbk menjelaskan tekanan eksternal terutama dari optimisme kenaikan suku bunga The Fed masih jadi dalang utama pelemahan.
Katalis negatif terbaru datang dari laporan penjualan rumah baru di AS yang melesat ke titik tertingginya dalam 8 tahun terakhir pada April 2016 menjadi 619.000 dari 531.000. Padahal secara fundamental kita cukup kuat.
“Itu juga yang buat pelemahan hari ini sangat terbatas cenderung flat karena kepercayaan pasar global masih terjaga pada Indonesia,” papar Reny.
Katalis positif itu datang dari laporan Fitch Ratings yang mempertahankan peringkat utang Indonesia pada level BBB-.
Prospeknya pun dinilai masih stabil. Tentunya ini dilihat pasar sebagai pertanda masih positifnya prospek ekonomi Indonesia ke depannya. “Namun itu saja ternyata belum cukup kuat untuk rupiah membalikkan keadaan dan mengungguli USD,” imbuh Reny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News