Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah kembali melemah lantaran sentimen eksternal. Di pasar spot, Selasa (24/5), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 0,47% ke Rp 13.638 per dollar AS. Di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah cenderung flat di Rp 13.606 per dollar AS.
David Sumual, Ekonom Bank Central Asia (BCA), mengatakan, kurs rupiah mendapat tekanan dari bursa saham domestik dan regional. "Beberapa hari terakhir bursa Asia melemah seiring pelemahan harga minyak," ujarnya.
Rupiah juga terus dibayangi rencana kenaikan suku bunga The Fed. Di sisi lain, lembaga pemeringkat Fitch Rating mempertahankan peringkat investment grade untuk Indonesia. Hal ini bisa menahan kejatuhan rupiah lebih dalam.
"Ini dapat memberikan keyakinan terhadap Standard & Poor's (S&P) untuk menaikkan peringkat Indonesia," imbuh David.
Analis Asia Tradepoint Futures, Andri Hardianto bilang, pelemahan harga minyak turut menekan rupiah. Dari dalam negeri, besarnya angka capital outflow, terutama di surat berharga negara, turut memukul rupiah.
Selagi sentimen eksternal masih kuat, Andri memprediksi kurs rupiah hari ini (25/5) akan lanjut melemah dengan rentang kisaran Rp 13.500-Rp 13.715 per dollar AS. Sedangkan David optimistis rupiah akan menguat terbatas dalam kisaran Rp 13.580-Rp 13.650 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News