Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah kembali melemah lantaran mendapat tekanan dari sentimen eksternal. Kejatuhan rupiah bisa tertahan jika mendapat dukungan dari dalam negeri.
Di pasar spot, Selasa (24/5) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 0,47% di Rp 13.638. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia rupiah cenderung flat di level Rp 13.606.
David Sumual, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk mengatakan, kurs rupiah mendapat tekanan dari bursa saham, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di Asia. "Beberapa hari terakhir bursa Asia melemah seiring dengan melemahnya harga minyak dunia," ujarnya.
Rupiah juga terus dibayangi tekanan oleh potensi kenaikan suku bunga The Fed. Terakhir, pejabat The Fed James Bullard mengatakan adanya peluang kenaikan suku bunga pada bulan Juni atau Juli.
Di sisi lain, lembaga pemeringkat Fitch Rating mempertahankan peringkat layak investasi (investment grade) untuk Indonesia. Hal ini bisa menahan kejatuhan rupiah lebih dalam.
"Ini dapat memberi keyakinan Standard and Poor's (S&P) juga akan menaikkan peringkat Indonesia," imbuh David. Apalagi, BI saat ini juga terus berupaya mendorong relaksasi kebijakan loan to value (LTV).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News