Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Mantan Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Friderica Widyasari Dewi resmi menjadi Direktur Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menggantikan salah satu posisi Direktur KSEI yang ditinggalkan oleh dua pendahulunya.
Kedua pendahulunya adalah Margaret Mutiara Tang, yang kini menjabat sebagai Direktur Utama KSEI dan Sulistyo Budi yang saat ini menjadi Direktur Teknologi Informasi (TI) BEI. Sebelumnya, Direktur Utama BEI dipegang Heri Sunaryadi yang kemudian terpilih sebagai Direktur Keuangan PT Telecom Tbk (TLKM). Sekarang, Heri duduk di jajaran Komisaris KSEI.
Friderica yang akrab disapa Kiki ini akan membawahi divisi penelitian dan pengembangan bisnis, keuangan, SDM, hukum dan umum (Direktur II). Ia bilang, dirinya siap melanjutkan tugas pengembangan baik secara internal maupun dukungan bagi peningkatan infrastruktur di pasar modal Indonesia.
"Seperti diketahui, tahun ini inisiatif pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia yang banyak dikembangkan KSEI butuh koordinasi yang baik dari ketiga Direksi," ujarnya dalam pernyataan resmi, Jumat (25/9).
Ia berharap, dengan formasi lengkap, kinerja KSEI akan semakin maju, terlebih ada beberapa proyek besar yang saat ini tengah berjalan. Posisi Direktur KSEI lain dijabat Syafruddin. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur II. Kini, sebagai Direktur I, ia membawahi divisi jasa kustodian, teknologi informasi, dan pengembangan teknologi informasi. Pria yang menggantikan posisi Sulistyo ini telah bekerja di KSEI selama lebih dari 15 tahun.
Margeret mengungkapkan, dengan formasi baru ini, pihaknya berkomitmen membangun dan menyelesaikan target-target yang telah tertuang pada rencana kerja maupun anggaran yang sudah ditetapkan.
"Serta, terus berkoordinasi dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) serta SRO (Self Regulatory Organizations) lainnya," tuturnya. Adapun, formasi baru ini telah disetujui para pemegang saham KSEI dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
