Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) resmi menjadi perusahaan jaringan kopi pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), FORE berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp 354,44 miliar.
FORE merupakan perusahaan di bidang makanan dan minuman (food and beverages/F&B) yang dikenal dengan merek Fore. Saat ini, bisnis utama FORE berfokus pada pengelolaan kedai kopi. Hingga 30 September 2024, FORE telah mengoperasikan 217 gerai.
Dana hasil IPO akan digunakan untuk memperluas jaringan usaha FORE. Sebesar Rp 275 miliar akan dialokasikan untuk membuka sekitar 140 gerai baru yang tersebar di Jabodetabek serta wilayah lain di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.
Baca Juga: Usai IPO, Fore Kopi (FORE) Bidik Pendapatan Tumbuh 50% Pada 2025
Ekspansi ini akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2025 hingga 2026.
Selain itu, sekitar Rp 60 miliar akan digunakan untuk tambahan penyertaan modal pada anak usaha, PT Cipta Favorit Indonesia, guna mendirikan sekitar 30 gerai baru.
Sisa dana sebesar Rp 18,44 miliar akan digunakan sebagai modal kerja, termasuk untuk pembelian bahan baku, pembayaran sewa gerai, dan biaya utilitas.
Co-Founder dan CEO FORE, Vico Lomar, menyatakan bahwa pencatatan saham perdana ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan FORE untuk menjadi perusahaan publik yang menerapkan transparansi dan tata kelola perusahaan yang baik.
"Strategi kami berfokus pada investasi jangka panjang untuk memperkuat fondasi bisnis, memperluas pasar, dan terus berinovasi menghadirkan kopi premium yang terjangkau," ujar Vico pada Senin (14/4).
Baca Juga: FORE Mengejar Profit dari Bisnis Kopi Premium
Pada tahun ini, FORE menargetkan pembukaan 55 gerai baru sehingga jumlah total outlet akan mencapai 300 gerai, termasuk ekspansi ke kota-kota lapis kedua dan ketiga.
Vico menambahkan bahwa ekspansi tahun ini juga mencakup wilayah Indonesia bagian timur. Dengan ekspansi tersebut, FORE optimistis dapat meningkatkan laba bersih sebesar 70% hingga 80% sepanjang tahun ini.
Dalam jangka lima tahun ke depan, perusahaan menargetkan memiliki hingga 600 gerai secara nasional. Meski demikian, ekspansi internasional belum menjadi prioritas, mengingat potensi pasar dalam negeri yang masih sangat besar.
FORE membidik segmen kopi premium. Berdasarkan laporan Redseer Analysis per Desember 2024, industri kopi di Indonesia diperkirakan tumbuh dengan CAGR sebesar 11% dalam lima tahun ke depan, dengan potensi pasar mencapai US$ 12,6 miliar.
Baca Juga: Fore Coffee Ekspansif Menambah Gerai Baru di Tahun Depan
FORE juga mendapat dukungan dari investor seperti East Ventures, yang diharapkan dapat memperkuat posisi perusahaan melalui akses pendanaan dan kemitraan strategis untuk mempercepat pertumbuhan.