Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kemerosotan harga emas batangan PT Antam Tbk sudah berlangsung sejak akhir Februari 2017 lalu. Analis menilai koreksi ini bisa menjadi momentum yang tepat untuk melakukan aksi beli sebelum harga kembali naik pasca rilis hasil FOMC dua pekan mendatang.
Mengutip www.logammulia.com Jumat (3/3) harga emas Antam tergerus Rp 3.000 per gram menjadi Rp 589.000 per gram dan sepekan sudah menukik Rp 7.000 per gram. Sejalan, harga buyback emas Antam pun stagnan di Rp 528.000 per gram dengan catatan penurunan Rp 3.000 per gram dalam sepekan terakhir.
Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures menjelaskan pengaruh terbesar harga emas Antam saat ini datang dari pergerakan harga emas spot. Rontoknya harga emas spot ke bawah level US$ 1.250 per ons troi jadi penyebab utama terseretnya harga emas Antam ke bawah Rp 590.000 per gram.
Selain juga memang nilai tukar rupiah yang terhitung stabil gagal menjadi pendongkrak emas Antam. "Rupiah memang terhitung koreksi dan sebenarnya hal itu bisa menjadi alasan emas Antam naik lagi, tapi rentang pelemahan rupiah tipis, sedangkan koreksi emas spot lebih lebar," jelas Wahyu.
Ditambah lagi fokus pasar pada rilis data penting AS pekan ini turut membuat pelaku pasar cenderung wait and see. Sehingga rentang pergerakan akan menjadi lebih sempit.
"Penentunya sepanjang pekan depan adalah rilis data sektor tenaga kerja AS. Kalau bagus maka koreksi akan semakin dalam," tutur Wahyu.
Namun jika sebaliknya momentum itu bisa dijadikan emas Antam untuk rebound. Walau jika rebound, rentangnya akan tetap terbatas karena pasar akan tetap berhati-hati sebelum rilis hasil FOMC.
Nantinya jika data neraca perdagangan Indonesia Februari 2017 dirilis positif dan bisa mendongkrak nilai tukar rupiah. Posisi emas Antam akan semakin tersudut. "Untuk sementara ini resistance kuat di Rp 600.000 per gram dan belum akan tersentuh sampai titik The Fed benar tidak akan menaikkan suku bunga bulan ini," kata Wahyu.
Memang untuk beberapa waktu ke depan menurut Wahyu perhatian pasar yang tertuju pada rapat FOMC Maret 2017 nanti. Selama faktor tersebut mendominasi dan didukung oleh sajian data ekonomi AS yang positif maka posisi harga baik emas spot dan emas Antam akan terpojok.
Sebagai informasi harga emas spot kontrak pengiriman April 2017 di Commodity Exchange melorot 0,52% ke level US$ 1.226,50 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.
Sepanjang sisa kuartal satu 2017 ini harga emas Antam akan didominasi oleh katalis eksternal yang datang terutama dari AS. Jika kenaikan terjadi harga emas diperkirakan akan ambruk terutama jika data ekonomi Indonesia terus memuaskan.
Namun jika sebaliknya maka harga akan kembali berjaya. Diduga Wahyu sepanjang kuartal satu 2017 ini harga emas Antam akan bergerak di kisaran Rp 570.000 - Rp 605.000 per gram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News