kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.690.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   35,00   0,21%
  • IDX 6.636   18,15   0,27%
  • KOMPAS100 963   0,22   0,02%
  • LQ45 750   -3,09   -0,41%
  • ISSI 206   1,44   0,70%
  • IDX30 391   -0,88   -0,23%
  • IDXHIDIV20 470   -5,41   -1,14%
  • IDX80 109   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 113   0,06   0,05%
  • IDXQ30 128   -0,77   -0,60%

Fokus Restrukturisasi Utang, Waskita Karya (WSKT) Susun Roadmap 2025


Jumat, 07 Maret 2025 / 09:55 WIB
Fokus Restrukturisasi Utang, Waskita Karya (WSKT) Susun Roadmap 2025
ILUSTRASI. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengumumkan telah menyusun rencana kerja dan roadmap untuk tahun ini.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengumumkan telah menyusun rencana kerja dan roadmap untuk tahun ini. Salah satunya dengan menempatkan restrukturisasi keuangan sebagai pilar utama.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, restrukturisasi keuangan itu menjadi dasar untuk melanjutkan sejumlah pilar strategis lainnya ke depan. Hal itu sudah ada dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2024-2029.

“Sebelumnya, persetujuan Master Agreement Restructuring (MRA) 2024 WSKT telah tercapai sesuai target,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (6/3).

Baca Juga: Waskita Karya Garap Pembaharuan Rumah Sakit di Kalimantan

Waskita telah mengefektifkan restrukturisasi atas tiga dari empat Obligasi Nonpenjaminan dan restrukturisasi MRA. 

Seperti diketahui, pada tahun lalu perseroan telah mendapat persetujuan dari 21 kreditur perbankan terkait penyempurnaan atas MRA 2021 dengan nilai outstanding sebesar Rp 26,3 triliun.

Kemudian sudah disetujui pula Pokok Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) oleh lima kreditur perbankan sebesar Rp 5,2 triliun.

"Dengan efektifnya restrukturisasi tersebut, Waskita dapat mengelola likuiditasnya untuk memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok. Baik atas utang perbankan, maupun obligasi selama 2024," jelasnya.

Menurut Ermy, WSKT tengah berfokus pada perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB). Dalam pelaksanaannya, Waskita membentuk Komite Manajemen Risiko, untuk menilai risiko dan kelayakan proyek, sebelum memutuskan untuk mengambil suatu proyek dan melakukan tender.

Saat ini, Waskita tengah mengerjakan 68 proyek berjalan dengan total nilai sebanyak Rp 44,7 triliun. Sebanyak 61% di antaranya merupakan proyek konektivitas. Lalu, 21% proyek sumber daya air, 17% proyek gedung, dan 2% proyek Engineering, Procurement, and Construction (EPC).

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Lepas dari Jerat PKPU, Begini Detailnya

Sementara proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sedang dibangun Perseroan sekarang berjumlah 31, total nilai kontraknya mencapai Rp 17,1 triliun.

“Proyek tersebut didominasi oleh sumber daya air dengan persentase hingga 58%, lalu 26% proyek gedung, dan 16% proyek konektivitas,” tuturnya.

Perseroan pun sudah melakukan sentralisasi keuangan. Maka, keuangan tidak lagi diatur oleh masing-masing divisi, sehingga pengelolaannya menjadi lebih maksimal karena sudah terpusat.

"Jadi pembayaran vendor langsung diatur oleh pusat," ungkapnya.

Ermy menyebutkan, Waskita telah menyelesaikan utang vendor sebesar Rp 7 triliun hingga hari ini. Sebanyak 38% merupakan utang yang sudah lewat jatuh tempo atau past due.

Capaian tersebut tidak lepas dari transformasi tata kelola keuangan dan aset yang dilakukan WSKT sepanjang dua tahun terakhir. Pada 2024 lalu, perusahaan berhasil memberikan kontribusi pajak signifikan kepada negara sebesar Rp 2,9 triliun.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Suntik Modal ke Jasamarga Jogja Bawen

“Jumlah itu meningkat sekitar 107% year on year (yoy) dibandingkan kontribusi pajak Waskita pada 2023 yang sebesar Rp 1,4 triliun,” katanya.

Tak hanya restrukturisasi utang, dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2024-2029, WSKT telah menetapkan beberapa pilar strategis lainnya. Yaitu, pengembangan usaha, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), Governance Risk & Compliance (GRC), serta digitalisasi.

“Ke depan, Waskita akan terus menjaga stabilitas keuangan serta melakukan divestasi jalan tol. Kemudian, mengembalikan core business perusahaan sebagai perusahaan konstruksi yang berfokus pada sektor gedung, infrastruktur air, jalan, dan jembatan,” paparnya.

Selanjutnya: Laba Sari Roti Mengembang 8% Jadi Rp 363 Miliar

Menarik Dibaca: Laba Sari Roti Mengembang 8% Jadi Rp 363 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×