kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fokus Pertumbuhan organik, Tower Bersama (TBIG) Targetkan Tambah 3.500 Tenant di 2022


Senin, 23 Mei 2022 / 20:37 WIB
Fokus Pertumbuhan organik, Tower Bersama (TBIG) Targetkan Tambah 3.500 Tenant di 2022
ILUSTRASI. Pekerja melakukan pengecekan jaringan kabel optik di menara milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menargetkan dapat menambah 3.500 tenant secara organik sepanjang tahun 2022. Jumlah tersebut terdiri dari 1.200 menara baru dan 2.300 kolokasi.

Direktur Keuangan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Helmy Yusman Santoso mengatakan, TBIG mempunyai 39.088 tenant per akhir tahun 2021. 

"Dengan menambah 3.500 tenant tersebut, perusahaan dapat memperoleh tambahan pendapatan 8%-9%," kata Helmy dalam acara public expose secara virtual, Senin (23/5).

Direktur Utama PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Herman Setya Budi menyampaikan, pihaknya melihat peluang yang bagus dari adanya konsolidasi di antara para operator seluler. Dari sisi bisnis, konsolidasi tersebut dinilai sangat bagus karena operator bisa lebih fokus dalam pengembangan dan persaingan menjadi lebih sehat.

Dalam jangka panjang, ia meyakini operator seluler akan mempunyai kemampuan finansial yang baik sehingga akan melakukan roll out infrastruktur untuk memperbaiki kualitas sinyalnya. 

Baca Juga: Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Akan Tebar Dividen Tunai Rp 815,7 Miliar

"Perkembangan teknologi dari 4G ke 5G juga akan punya dampak baik ke operator menara," ucap Herman.

Herman meyakini TBIG akan tetap menjadi pilihan operator seluler dalam menempatkan perangkat jaringannya. Pasalnya, jumlah menara TBIG cukup signifikan, yakni sebanyak 20.578 site telekomunikasi per akhir 2021 serta dan terbesar di seluruh Indonesia.

"Kami membangun dengan sangat hati-hati dan memperhatikan beberapa kriteria supaya jadi pilihan pelanggan kami. Hal itu terlihat dari rasio kolokasi yang sebesar 1,9 kali per 2021," ungkap Herman.

Untuk tahun 2022, TBIG mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 2 triliun-Rp 3 triliun. Mayoritas capex akan digunakan untuk pembangunan menara baru berdasarkan pesanan operator, kolokasi, serta pembangunan fiber optik.

 

Meskipun berfokus pada pertumbuhan organik, TBIG tidak menutup diri untuk kembali mengakuisisi menara dari pihak lain sebagai langkah pertumbuhan anorganik. Menurut Helmy, sepanjang ada potensi akuisisi dengan valuasi yang feasible serta dapat meningkatkan nilai TBIG, maka perusahaan sangat berminat untuk menindaklanjutinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×