kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fokus pada perkembangan Covid-19, tren CPO masih positif


Senin, 24 Agustus 2020 / 22:43 WIB
Fokus pada perkembangan Covid-19, tren CPO masih positif
ILUSTRASI. Program Biodiesel Untuk Menyerap Produksi CPO: Petani memanen kelapa sawit di Bogor, Senin (23/8). Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menilai kebijakan pemerintah menggenjot program biodiesel akan membuat produksi CPO bakal terus diserap. K


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga crude palm oil (CPO) masih dalam tren naik dan diperkirakan masih akan berlanjut di jangka panjang. Fokus pasar masih mengacu pada perkembangan dan penanganan pandemi Covid-19.

Crude Oil Commodity Specialist Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) Yoga Tirta mengatakan, selama ini serapan CPO Indonesia masih sangat bergantung pada pasar ekspor atau sekitar 70%, sedangkan serapan dari domestik hanya 30% saja.

Meskipun begitu, dengan terus dijalankannya program biodiesel, Indonesia diharapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap pangsa pasar ekspor. Salah satunya, ketika terjadi penurunan permintaan dari negara importir saat diberlakukan lockdown di awal-awal tahun ini.

Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) diperkirakan hanya serap sekitar 70% capex tahun ini

"Di Tanah Air, fokus pelaku pasar masih Seputar Covid-19 dan komitmen pemerintah untuk melanjutkan program biodiesel," kata Yoga kepada Kontan.co.id, Senin (24/8).

Adapun terkait sentimen jelang pemilihan Presiden di Amerika Serikat (AS), Yoga tidak melihat adanya pengaruh berlebih pada harga CPO di masa mendatang.

Menurutnya, hanya emas dan crude oil yang akan terdampak langsung terhadap perkembangan pemilihan orang nomor satu di Negeri Paman Sam tersebut.

Apalagi, sampai saat ini Yoga belum melihat ada kebijakan khusus yang dijanjikan oleh calon pemimpin AS terkait dengan soybean (produk substitusi CPO).

Dia juga meyakini bahwa di 2021, harga CPO akan kembali stabil, khususnya saat pihak World Health Organization (WHO) mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 sudah dapat diproduksi massal tahun depan.

Bahkan, di Agustus 2020 Yoga mengungkapkan bahwa harga CPO Indonesia terpantau mulai stabil dan cenderung naik di kisaran harga rata-rata Rp 9.600 per kilogram (kg). Harga CPO tersebut mulai mendekati level awal tahun yakni Rp 10.500 per kg.

Menurutnya, harga CPO yang sempat anjlok di April 2020 tidak terlepas dari dampak pemberlakuan pembatasan gerak (PSBB) oleh pemerintah Indonesia. Kondisi tersebut mengakibatkan turunnya penggunaan kendaraan, sekaligus berdampak pada turunnya permintaan bahan bakar.

Baca Juga: Sampoerna Agro tetap fokus garap pasar CPO dan produk sawit dalam negeri

Ditambah lagi, Yoga mengungkapkan bahwa mandatori program biodiesel B30 yang dimulai awal tahun 2020, juga sempat terkendala dengan adanya pembatasan gerak tersebut.

Namun, dengan dilonggarkan aturan PSBB menjadi new normal secara perlahan mulai menumbuhkan kembali permintaan CPO, baik dari industri dalam negeri maupun negara importir utama seiring pelonggaran kebijakan tersebut.

"Melihat tren positif saat ini, harga CPO Malaysia diperkirakan hingga akhir tahun bergerak di kisaran RM 2.600 per ton hingga RM 2.800 per ton," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×