Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Lembaga pemeringkat utang internasional Fitch Ratings menilai peluang Indonesia dinaikkan levelnya dari level saat ini di BB+ masih terbuka lebar dalam 12-18 bulan mendatang.
"Sekitar 60%-70% dari analisis kami melihat ada kecenderungan Indonesia akan menuju outlook yang lebih positif dari sekarang," ujar Head of Asia Pacific Sovereigns Fitch Ratings Andrew Colquhoun.
Hanya saja, untuk mencapai level yang lebih tinggi, ada beberapa hal yang menurut Andrew perlu diperhatikan oleh pemerintah Indonesia.
Pertama, tingkat inflasi yang cenderung naik terutama karena faktor kenaikan harga bahan pangan. Kedua, pemerintah perlu semakin menggalakkan pengembangan infrastruktur dalam negeri, "Investasi di bidang infrastruktur harus ditingkatkan secepatnya," papar Andrew.
Pasalnya, dibandingkan negara-negara lain yang saat ini juga berada di level BB, belanja APBN Indonesia untuk kebutuhan investasi publik masih sangat rendah (sekitar 1% dari GDP) sementara negara lain rata-rata sudah di level 3% dari GDP. Bahkan, negara-negara yang telah mengantongi peringkat BBB, rata-rata membelanjakan 4% dari GDP-nya untuk public investment.
Ketiga, upaya pengurangan dan pencegahan korupsi harus terus digiatkan karena hal ini bakal memberikan citra positif bagi pemerintahan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News