Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT First Media Tbk (KBLV) terus saja berekspansi. Emiten penyedia layanan Broadband Wireless Access ini akan membeli 75% kepemilikan pada operator bioskop PT Cinemaxx Global Pasifik. Cinemaxx pun telah mememperoleh izin pemegang saham dalam Rapat umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa, (23/12) lalu.
Rencananya, Cinemaxx akan menerbitkan saham baru 75 juta saham baru dengan nilai Rp 1.000 per saham. Sehingga, aksi beli KBLV ini bernilai Rp 75 miliar.
Sebelumnya, Cinemaxx telah menjalankan usaha bioskop di pusat perbelanjaan milik induk KBLV, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Cinemaxx membuka bioskop di FX Sudirman dan Plaza Semanggi Jakarta, Palembang Icon, Ponorogo City Center, dan Lippo Plaza Manado.
Saat ini, 98% saham Cinemaxx dikuasai oleh PT Cipta Selaras Majujaya. Lalu 2% sisanya dikempit PT Karyaindah Selaras Jaya. Nanti setelah KBLV masuk mengambil 75%, maka kepemilikan Cipta Selaras Majujaya akan terdilusi jadi 24,5% dan Karyaindah Selaras Jaya menjadi 0,5%.
Pada semester pertama 2014, ekuitas Cinemaxx tercatat minus Rp 4,83 miliar. Sedangkan liabilitasnya Rp 71,81 miliar. Kemudian, asetnya yakni Rp 66,98 miliar dengan aset lancar Rp 29,19 miliar dan tidak lancar Rp 37,78 miliar.
KBLV akan mencaplok Cinemaxx melalui anak usahanya PT Citra Investama Andalan Terpadu (CIAT). Sekedar informasi, bisnis yang CIAT garap terbilang luas mulai dari pertanian, pengelolaan sampah, konstruksi, perdagangan, informasi dan komunikasi, transportasi, jasa, dan lain-lain.
Harianda Noerlan, Sekretaris Perusahaan KBLV pernah mengatakan bahwa pihaknya akan terus melihat apabila ada perusahaan prospektif yang dapat dimasuki. “Sektor pasti yang sama. Terkonsentrasi di telekomunikasi, media, dan teknologi,” sebutnya.
KBLV tampak rajin memperbanyak cabang bisnisnya. Pada pertengahan Desember, KBLV melalui anak usahanya PT Bintang Merah Perkasa Abadi dan PT Margayu Vatri Cantiqa membeli 10 juta saham PT Prima Wira Utama. Saham tersebut dibeli dari PT Multipolar Tbk (MLPL) dan PT Surya Cemerlang Sejati.
Pada awal Desember, KBLV membeli 3 juta saham PT Link Net Tbk (LINK). KBLV melakukan pembelian di harga Rp 5.000 sampai Rp 5.200 per saham dengan mekanisme perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Padahal sebelumnya, KBLV mendivestasi sahamnya di LINK melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) di harga Rp 6.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News