Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Link Net Tbk (LINK) akhirnya mengeksekusi aksi korporasi private placement untuk memperbesar jumlah saham beredar di pasar. Saham LINK dilepas oleh dua pemegang saham, yakni PT First Media Tbk (KBLV) dan Asia Link Dewa Pte Ltd, anak usaha CVC Capital Partners. Proses divestasi saham itu dilakukan hari ini, Senin (3/11).
KBLV yang memiliki 41% saham LINK melepas 226,67 juta saham atau 7,45% saham di harga Rp 6.000 per saham.
KBLV melepas saham tersebut kepada tiga bank, yakni Credit Suisse (Singapore) Limited, Goldman Sachs International, dan CIMB Bank Berhad Cabang Labuan Offshore. Masing-masing bank menyerap 75,559 juta saham. Ketiganya akan menjual kembali saham itu kepada investor institusi internasional.
Dari aksi korporasi itu, KBLV resmi mengantongi dana sebesar Rp 1,36 triliun. Sesuai rencana, dana itu bakal digunakan KBLV untuk ekspansi fiber optik dan bayar utang.
Roberto Feliciano, Direktur Utama LINK mengatakan, Asia Link juga sudah melepas 473,13 juta saham atau sekitar 15,55% saham di harga yang sama. Dengan begitu, Asia Link mereguk dana hingga Rp 2,83 triliun. Sehingga, aksi korporasi itu bernilai Rp 4,2 triliun. "Asia Link menjual kepada beberapa investor institusional," kata dia di Jakarta, Senin (11/3).
Ia bilang, investor Asia menyerap 48% saham yang dilepas Asia Link, sementara sisanya, sebesar 52% diminati oleh investor Amerika Serikat.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) KBLV beberapa waktu lalu, pemegang saham telah menyetujui divestasi 11% saham LINK. Memang sebesar 7,45% saham LINK dilakukan melalui private placement sesuai dengan underwriting agreement.
Sementara untuk sisa saham sebesar 3,55% perseroan memberikan hak opsi kepada Credit Suisse untuk mengeksekusi penyerapan saham tersebut.
Dengan proses private placement tersebut, saham LINK ditargetkan bisa lebih likuid. Jika ditotal, saham yang dilepas pemegang saham LINK ke publik mencapai 23%. Dus, saham beredar LINK di publik (free float) yang tadinya hanya 3% akan meningkat menjadi 26%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News