Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mungkin akan menemukan peluang rebound. Analis First Asia Capital, David Nathanael Sutyanto menyebut, penguatan IHSG kemarin (5/6) ditopang maraknya aksi beli atas saham sektor aneka industri, semen dan perkebunan. Juga sejalan dengan membaiknya pasar regional Asia.
"Walaupun di lain pihak, asing masih membukukan net sell sebesar Rp 480 miliar," ujarnya, Rabu (6/6).
Meskipun indeks kemarin rebound, namun David melihat, sepertinya investor masih wait and see di tengah kekhawatiran terjadinya resesi keuangan global. Kondisi ini memaksa pelaku pasar bermain cepat dalam pola trading.
Oleh sebab itu, David memprediksi, hari ini (6/6), IHSG akan bergerak fluktuatif dalam rentang konsolidasi. Kisaran support di 3.630-3.680, dan resistance di 3.750-3.770.
David bilang, berita negatif dari Euro masih menjadi faktor yang bisa menahan penguatan indeks. Namun, kabar dari Amerika Serikatlah yang akan menjadi katalis positif bagi IHSG. Tadi malam Wall Street dominan menguat dipicu rilis data yang positif.
Sementara Analis Astronacci International Gema Goeryadi menyarankan, bagi short-term trader, saat ini merupakan saat yang tepat untuk kembali masuk ke pasar dengan harapan untuk meraup short-term profit dari momentum corrective rally yang terjadi pada IHSG saat ini.
"Kita bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengakumulasi beberapa saham dari sektor konsumer dan industri yang telah membentuk formasi bottom dan bersiap untuk rebound, seperti ASII, CPIN, LPCK, HRUM, dan MAPI," ungkapnya.
Gema melihat, IHSG bergerak mengarah ke target harga teoritis yang terletak pada 3.781. IHSG akan berusaha untuk bergerak menutup gap yang telah terbentuk. Dia bilang, investor bisa memanfaatkan momentum rebound ini untuk mendapatkan short-term profit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News