kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

FIF naikkan rencana penerbitan obligasi menjadi Rp 3 triliun


Selasa, 22 Maret 2011 / 12:05 WIB
FIF naikkan rencana penerbitan obligasi menjadi Rp 3 triliun
ILUSTRASI. Warga antre menunggu giliran perpanjangan sim keliling di halaman LTC Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (17/10/2017).


Reporter: Didik Purwanto, Nina Dwiantika, Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Federal International Finance (FIF) akan menaikkan rencana penerbitan obligasi ke-XI dari rencana semula Rp 2 triliun menjadi Rp 3 triliun. Optimisme itu disebabkan karena perseroan yakin terhadap kondisi pasar modal dan sesuai dengan kebutuhan pendanaannya.

Direktur Keuangan FIF David Iskandar menyatakan dana yang diraup dari penerbitan obligasi tersebut akan disalurkan untuk pembiayaan dan modal kerja perseroan.

"Semula kita akan menerbitkan Rp 2 triliun. Kalau kondisinya bagus, kita akan upsize hingga Rp 3 triliun dan kita akan terbitkan bulan April 2011," ujar David, Selasa (22/3).

Saat ini aksi korporasi perseroan sedang dalam proses perijinan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Harapannya, rencana tersebut bisa mendapat ijin publikasi dari otoritas pasar modal pada 30 Maret 2011.

Selain itu, obligasi ini akan memiliki 3 seri yaitu seri A bertenor 370 hari, seri B bertenor 24 bulan dan seri C bertenor 36 bulan. "Minggu depan kita akan sampaikan ke publik," jelasnya.

Untuk memuluskan rencana tersebut, perseroan menggandeng lima penjamin pelaksana emisi (underwriter). Mereka adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Kresna Sekuritas, PT Indopremier Sekuritas, dan PT HSBC Sekuritas.

David mengaku, obligasi ini menjadi salah satu sumber pendanaan perseroan selain dari kas internal dan pinjaman perbankan. Khusus pinjaman, saat ini perseroan tengah menjajaki pinjaman dengan lima bank yaitu PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank Mega Tbk, PT Commonwealth Bank, PT CIMB Niaga Tbk (BNGA), dan PT CIMB Niaga Syariah. Sayangnya, David enggan menjelaskan target pinjaman bank tersebut.

Tahun ini perseroan menargetkan pembiayaan dari sebesar Rp 16 triliun di tahun lalu menjadi Rp 20 triliun di tahun ini.

Rinciannya perseroan menargetkan pembiayaan sebesar 2 juta unit sepeda motor yaitu sebesar Rp 1,5 juta unit sepeda motor dan 500.000 unit sepeda motor bekas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×