Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Federal International Finance (FIF) bakal menerbitkan obligasi menggunakan sistem penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai total Rp 10 triliun. Head of Treasury Funding FIF Djap Tet Fa mengungkapkan, PUB tersebut akan dilakukan dalam beberapa tahap dalam jangka waktu dua tahun.
Untuk tahap I perusahaan akan menerbitkan Rp 2 triliun di semester pertama tahun ini. "Potensi upsize (kenaikan penyerapan) ada, namun kami akan melihat kondisi pasar terlebih dahulu seperti apa," kata Tet Fa, di Jakarta, Jumat (24/2).
Untuk rencana penerbitan obligasi tersebut, perusahaan menunjuk lima penjamin emisi, yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT HSBC securities Indonesia, PT Standard Chartered Securities Indonesia, dan PT Victoria securities. Rencananya, obligasi akan diterbitkan dengan tenor satu hingga tiga tahun.
"Penerbitan tersebut akan digunakan untuk pendanaan pembiayaan baru, sehingga tenornya menyesuaikan pembiayaan yang kami salurkan," jelasnya.
Pada tahun ini, FIF mematok pembiayaan sebesar Rp 22,3 triliun alias tumbuh 11,5% dibandingkan 2011 yang sebesar Rp 20 triliun.
M. Noor Rachman, Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) menyebut, pihaknya baru memproses permohonan PUB FIF. "Baru saja dimasukkan ke Bapepam-LK, dan sedang kan proses pra efektif," ujarnya.
Analis obligasi NC Securities I Made Adi Saputra memprediksi, obligasi FIF bertenor 1 tahun diperkirakan akan memberikan kupon 6,5% hingga 7%. Prediksi tersebut mempertimbangkan benchmark SUN seri FR0033 dengan yield saat ini dikisaran 3,63% - 3,86%. Adapun untuk obligasi tenor 2 tahun diperkirakan akan memberi kupon 7,25% hingga 7,75%, dengan benchmark SUN seri FR0026 yield 4,29% - 4,47%. Dan untuk tenor 3 tahun diperkirakan akan memberikan kupon 7,75% hingga 8,25% dengan benchmark SUN seri FR0027 dengan yield 4,54% - 4,6%.
"Namun hal tersebut masih akan berubah, tergantung dari pergerakan obligasi negara sebagai benchmark-nya,' ujar Made
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News