kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fed pangkas aset, mata uang Asia bakal keok?


Senin, 25 September 2017 / 19:56 WIB
Fed pangkas aset, mata uang Asia bakal keok?


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Rencana The Fed mengurangi obligasi mulai Oktober dan menaikkan suku bunga acuan pada Desember, berpotensi semakin mengokohkan posisi mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Lalu, bagaimana prospek mata uang di kawasan Asia?

Analis PT Valbury Asia Lukman Leong mengatakan, mata uang Asia yang paling terdampak adalah won Korea. Menurutnya pengurangan aset The Fed berpotensi lebih memberi sentimen negatif terhadap won di tengah kondisi geopolitik yang semakin tidak menentu. Ia meyakini posisi rupiah jauh lebih baik.

Walaupun mengutip Bloomberg, Senin (25/9), pasangan mata uang KRW/USD menguat 0,09% ke level 0,0884, tetapi menurut Lukman ada kemungkinan won akan semakin tertekan jika pengurangan aset benar-benar diterapkan.

“Kalau yang paling kuat yen Jepang, karena adanya ekspektasi inflasi akan meningkat,” terangnya.

Sementara, Putu Agus Pransuamitra, analis PT Monex Investindo Futures justru melihat ringgit Malaysia dan bath Thailand yang mampu bertahan pasca-pengumuman pemangkasan aset The Fed.

Sejak sepekan terakhir, pergerakan kedua mata uang tersebut terlihat lebih unggul dari The greenback. Bahkan pasangan mata uang USD/THB pada Kamis (14/9) lalu, sempat menyentuh level terendah sejak Mei dan pasangan mata uang USD/MYR pada Rabu (20/9), mencapai posisi terendah sejak November 2016.

“Justru rupiah cenderung fluktuatif,” urainya.

Ia beralasan penguatan rupiah yang telalu cepat menyentuh level Rp 13.156 per dollar AS pada Senin (11/9) lalu, membuat mata uang Garuda cenderung bergerak fluktuatif. "Padahal seharusnya berada di kisaran Rp 13.300 per dollar AS," kata Putu.

Terkait yen, Putu melihat pergerakan mata uang Jepang lebih sulit jika dibandingkan dengan rupiah. Selain karena Jepang sudah tergolong negara maju, yen memiliki sifat sebagai aset lindung nilai. Kondisi geopolitik yang tidak menentu sewaktu-waktu bisa mempengaruhi pergerakannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×