kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

FAST siap lunasi obligasi jatuh tempo Rp 200 M


Jumat, 15 Juli 2016 / 19:32 WIB
FAST siap lunasi obligasi jatuh tempo Rp 200 M


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) siap melunasi utang obligasi I/2011 sebesar Rp 200 miliar. Surat utang itu akan jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2016.

Perusahaan berencana menggunakan dana internal untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo. Pada tanggal 31 Maret 2016, Perusahaan memiliki kas sebesar Rp 603,1 miliar.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat AA untuk obligasi tersebut. Peringkat yang sama juga diberikan kepada perusahaan. Adapun prospek dari peringkat perusahaan ditetapkan stabil. Periode pemeringkatan mulai 14 Juli 2016-1 Juli 2017.

Analis Pefindo Mega Nugroho mengatakan peringkat mencerminkan posisi pasar FAST yang kuat di segmen restoran cepat saji berbahan dasar ayam di Indonesia, lokasi outlet yang terdiversifikasi dengan baik secara geografis, dan profil keuangan yang sangat kuat. "Namun, peringkat dibatasi oleh persaingan yang ketat di industri restoran," ujar Mega.

FAST, satu-satunya pemegang waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia. Perusahaan memiliki 543 outlet yang tersebar di 133 kota per 31 Maret 2016.

FAST didirikan oleh keluarga Gelael pada tahun 1978, dan pada tahun 1979 memperoleh waralaba KFC dari Yum! Restaurant International (YRI), sebuah perusahaan di bawah Yum! Brands Inc yang sahamnya tercatat di Amerika Serikat dan salah satu perusahaan jaringan restoran cepat saji terbesar di dunia.

Grup Salim bergabung dengan perusahaan sebagai salah satu pemegang saham utama pada tahun 1990. Per 31 Maret 2016, pemegang saham Perusahaan adalah PT Gelael Pratama atau keluarga Gelael sebesar 43,8%, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk yang merupakan Salim Group sebesar 35,8%, HSBC Funds Services Clients sekitar 10,1%, dan publik 10,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×