Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pada kuartal I tahun ini, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) mencatatkan penurunan laba bersih 6,43% dari Rp 8,86 miliar menjadi Rp 8,29 miliar. Adapun laba per saham dasarnya adalah Rp 4.
Padahal pendapatan FAST tercatat meningkat 10% menjadi Rp 1,1 triliun, dibandingkan peridoe yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 1 triliun. Sementara, laba usaha tercatat sebesar Rp 9,77 miliar atau naik 24,3% dari sebelumnya Rp 7,86 miliar. Laba sebelum pajak perseroan juga meningkat 36,68% dari Rp 8,86 miliar menjadi Rp 12,11 miliar.
Rupanya, FAST mencatatkan kenaikan 11,37% pada pos beban pokok penjualan menjadi Rp 434,47 miliar dari sebelumnya Rp 390,1 miliar. Hal ini membuat laba kotor FAST tercatat hanya naik tipis 8,99% menjadi Rp 667,94 miliar dari Rp 612,83 miliar.
Pemiik KFC itu juga harus menghadapi kenaikan beban penjualan 7,13% dari Rp 500,1 miliar menjadi Rp 535,8 miliar. Demikian pula halnya dengan beban pajak yang meningkat drastis dari Rp 875 juta menjadi Rp 3,81 miliar.
Sampai dengan Maret 2016, FAST tercatat memiliki total aset sebesar Rp 2,32 triliun atau naik 0,43% dari sebelumnya Rp 2,31 triliun. Total aset lancar pemilik KFC itu tercatat Rp 1,01 triliun, sedangkan total aset tidak lancar tercatat sebesar Rp 1,31 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News