Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Data domestik juga memberi sentimen positif ketika BI melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi melalui perdagangan NDF. Ibarahim menuturkan, intervensi ini menopang rupiah untuk tidak terkoreksi, walaupun cadangan devisa turun cukup dalam.
Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Terseret Yuan
Bicara cadangan devisa yang turun, Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menuturkan, rilis data tersebut tidak terlalu negatif sehingga tak banyak memengaruhi pergerakan rupiah. Data domestik terlalu minim, yang menggerakkan rupiah lebih banyak dari sentimen global.
Penguatan hari ini tak hanya terjadi pada rupiah, juga uang regional Asia lainnya. “Beberapa hari lalu, kan, dolar AS terus menguat, sepertinya sekarang pelaku pasar mulai melakukan profit taking,” ujar Reny.
Menurut Reny, pergerakan rupiah beberapa hari ke depan masih sideways, dengan kecenderungan menguat tipis. Sebab, ada antisipasi terhadap pembicaraan dagang AS-China pada pekan ini.
Baca Juga: Perdagangan AS-Eropa Menegang, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah
Sedang Ibrahim menilai, rupiah justru akan melemah. Soalnya, tetap akan ada tarik menarik sentimen yang memengaruhi mata uang garuda besok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News