Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah penawaran masuk pada lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara terpantau naik signifikan. Tingginya likuiditas pasar masih menjadi faktor utama ramainya lelang sukuk negara pekan ini.
Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah mengungkapkan bahwa investor terlihat antusias pada lelang SBSN kali ini yang tercermin dari tingginya penawaran masuk (incoming bids) sebesar Rp 23,51 triliun. Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan dengan lelang SBSN dua pekan sebelumnya yang sebesar Rp 19,96 triliun dengan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 11 triliun.
Total penawaran masuk pada lelang sukuk negara pekan ini lebih tinggi dibandingkan angka penawaran pada lelang dua pekan lalu yang sebesar Rp 19,96 triliun. Sementara, nominal yang dimenangkan tidak berubah yakni senilai Rp 11 triliun.
“Nilai penawaran pada lelang hari ini utamanya didukung tingginya likuditas di pasar. Selain itu, kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan BI7DRRR telah menambah kepercayaan investor terhadap pasar SBSN,” ucap Dwi saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (21/3).
Baca Juga: Lelang Sukuk Negara: Penawaran Capai Rp 23,51 Triliun, Pemerintah Sedot Rp 11 Triliun
Dari global, tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) yang melandai, ekspektasi kebijakan the Fed yang diperkirakan akan lebih dovish pasca gagalnya Silicon Valley Bank (SVB), serta sempat menguatnya yield US Treasury beberapa hari terakhir turut memberikan andil pada meningkatnya incoming bids pada lelang SBSN hari ini.
Hanya saja, Dwi bilang, investor terlihat masih berhati-hati dan tengah mencermati hasil FOMC pada Kamis (23/3) mendatang. Hal itu pula yang mendorong investor mengincar seri SBSN tenor pendek.
Sebagai informasi, seri PBS036 paling banyak diburu investor dari keenam seri SBSN yang ditawarkan pada lelang kali ini. Seri PBS036 mencatatkan jumlah penawaran masuk sebesar Rp 13,11 triliun, dengan jumlah yang dimenangkan pemerintah senilai Rp 6,25 triliun. PBS036 memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sekitar 6,40% dengan tingkat imbalan sebesar 5,37%. Seri ini akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2025.
Secara rinci, Dwi menyebutkan, penawaran masuk lelang sukuk negara kali ini masih didominasi oleh investor domestik dengan porsi sebesar 85,33%. Tetapi, partisipasi asing yang hanya sebesar 14,67% pada lelang kali ini alami peningkatan sekitar 29% dibandingkan lelang sebelumnya.
Sementara pergerakan rata-rata yield dalam lelang kali ini cukup beragam. Weighted Average Yield (WAY) bergerak dari -3 bps sampai dengan 1 bps, dibandingkan lelang sebelumnya.
Dwi menjelaskan, pergerakan yield pada lelang hari ini utamanya dipengaruhi kondisi dan volatilitas pasar global dan tingginya likuiditas di pasar domestik. Selain itu, ekspektasi kebijakan suku bunga bank sentral ke depan turut mempengaruhi gerak yield.
Baca Juga: Ketidakpastian Meningkat, Peminat Lelang Sukuk Negara Naik pada Selasa (21/3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News